5 Hal Inti Ajaran Madrais dari Cigugur Kuningan, Ada ‘Pikukuh Tilu’ dan ‘Gusti Sikang Sawiji-Wiji’
Agama Djawa Sunda ajaran dari Pangeran Madrais di Cigugur Kuningan.-Istimewa-radarkuningan.com
RADARKUNINGAN.COM - Muhammad Rais atau Pangeran Madrais membuat aliran kepercayaan baru yang disebut dengan Agama Djawa Sunda (ADS).
Madrais keluar Islam akibat desekan para alim aluma yang menganggap ajarannya sesat dan menyesatkan.
Di antara ajaran yang penuh kontroversi itu adalah soal kain kafan warna hitam dan sekaratul maut bisa ditolak. Juga soal perkawinan.
Sebelum membuat ADS, Madrais mengajarkan agar pengikutnya ketika mengafani jenazah tidak menggunakan kain kafan warna putih. Para pengikutnya diwajibkan mengafani dengan kain kafan warna hitam.
Ada lagi contoh ajarannya yang aneh dan sesat. Dia mengajarkan pengikutnya ketika sakaratul maut harus mengucapkan "Wajoh Lawan". Artinya “ayo lawan” agar menunda kematian.
Itu hanya contoh kesesatan ajaran Madrais yang pernah berkembang di Cigugur Kabupaten Kuningan yang kemudian dilarang oleh pemerintah di tahun 1962.
Nah, setelah menjadi ADS, Madrais pun semakin memantapkan ajarannya. Dia pun mengajarkan inti ketuhanan versi ADS. Ada yang sebut dengan “Pikukuh Tilu” dan “Gusti Sikang Sawiji-Wiji”.
Agustinus Mudjiman, seorang penulis menjelaskan tentang inti dari ajaran ADS ciptaan Madra’is itu. Tuhan berada pada posisi tertinggi. Artinya, Tuhan berada di atas segala galanya.
BACA JUGA:Mengenal Pangeran Madrais, Pencetus Agama Djawa Sunda dari Cigugur Kuningan
“Tuhan itu maha sempurna karena sifat sifat-Nya. Akan tetapi Tuhan juga tidak berada di tempat yang jauh, melainkan berada selalu dekat dengan kita manusia,” ungkap sarjana hukum Universitas Pakuan Bogor tersebut.
Bahkan, kata Agustinus, Tuhan itu tidak dapat dipisahkan dari ciptaan-Nya. Yakni manusia dan seluruh mahkluk di alam semesta ini.
Untuk lebih jelasnya, setidaknya ada 5 hal ajaran ADS yang perlu diketahui. Apa saja?
1. Gusti Sikang Sawiji-Wiji
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: