5 Hal Inti Ajaran Madrais dari Cigugur Kuningan, Ada ‘Pikukuh Tilu’ dan ‘Gusti Sikang Sawiji-Wiji’
Agama Djawa Sunda ajaran dari Pangeran Madrais di Cigugur Kuningan.-Istimewa-radarkuningan.com
Selain itu, dalam menghadapi kematian para pengikut Madrais yang sedang menghadapi sakaratul maut, bagi keluarga atau kelola yang menunggu, harus sambail mengatakan "wajon lawan”. Artinya “ayo lawan”.
Bila sudah meninggal, keluarga dan kolega yang menunggu akan mengatakan "Hih bet olehan". Artinya: lho, tukang kalah.
Setiap warga pengikut ADS yang meninggal dunia, jenasahnya dimandikan dan dibungkus dengan kain hitam. Sesudah itu dimasukkan ke dalam peti mati kayu jati.
Setelah dimasukkan ke dalam liang kubur , tempat peristirahatan jenasahnya ditaburi dengan arang, kapur dan beras di sekitar peti matinya.
BACA JUGA:Wisata Kuningan yang Adem, Cocok Buat Rehat dari Cuaca Panas
Posisi orang yang meninggal itu diatur sedemikian rupa. Posisi kaki dan tangannya harus agak terlipat. Makam dari jenazah itu sebisa mungkin tidak berada dalam satu tempat dengan pemakaman umat agama lain.
Nah, itulah yang perlu diketahui tentang beberapa ajaran Madrais atau ADS. Ajaran ini dilarang oleh pemerintah sejak zaman Orde Baru. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: