Bandara Kertajati Bukan Hanya Soal Bandung dan Cirebon Tapi Milik Jawa Barat

Bandara Kertajati Bukan Hanya Soal Bandung dan Cirebon Tapi Milik Jawa Barat

Bandara Kertajati yang berada di Kabupaten Majalengka diharapkan dapat menjadi kebanggaan Provinsi Jawa Barat.-Yuda Sanjaya-radarkuningan.com

BANDUNG, RADARKUNINGAN.COM - Bandara Kertajati yang berada di Kabupaten Majalengka, merupakan bandaranya Provinsi Jawa Barat.

Oleh karena itu, Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati diharapkan dapat menjadi kebanggaan bagi masyarakat.

Sebab, keberadaan Bandara Kertajati diharapkan dapat menjadi pengungkit pergerakan ekonomi di wilayah timur.

Kemudian akses menuju bandara ini, sekarang sudah tidak ada lagi isu konektivitas karena adanya Jalan Tol Cisumdawu.

BACA JUGA:Prefektur Oita Bantu Pengembangan Wisata Air Panas di Sangkanurip Kuningan Jadi Kota Onsen seperti di Jepang

Perjalanan menuju ke Bandara Kertajati juga hanya membutuhkan waktu 1 jam 30 menit dari Bandung dan hanya sekitar 50 menit dari wilayah Cirebon.

Dengan pengembangan yang akan terus dilakukan, diharapkan Bandara Kertajati dapat menjadi kebanggaan masyarakat di Provinsi Jawa Barat.

Kepala Badan Pengelola Metropolitan Rebana, Bernardus Djonoputro bahwa Bandara Kertajati merupakan inftastruktur global.

Sehingga Bandara Kertajati adalah miliknya masyarakat Jawa Barat dan sudah seharusnya menjadi kebanggaan bersama.

BACA JUGA:Aneka Wisata Kuliner Dekat Stasiun Bandung, Terpopuler dan Legendaris!

Kehadirannya dapat menghubungkan wilayah-wilayah di Jawa Barat dengan dunia. Untuk dunia usaha misalnya, cukup 45 menit dari kawasan Rebana menjangkau Kertajati lalu bisa ke Timur Tengah hingga Eropa.

Apalagi dengan dukungan proyek infrastruktur lainnya, yang menunjang pergerakan masyarakat dan barang menjadi lebih mudah.

Apalagi konektivitas sudah tidak menjadi isu lagi sekarang ini, karena Tol Cisumdawu sudah beroperasi dan dapat mempercepat perjalanan dari Bandung ke Bandara Kertajati.

Yang tidak kalah penting adalah Pelabuhan Samudera Patimban untuk menghubungkan barang-barang produksi Indonesia ke dunia global, tanpa harus menjadi feeder Singapura dan lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: