LRT Cirebon Raya Kertajati Masuk Perencanaan Rebana Metropolitan, Hidupkan Jalur Nonaktif Cirebon - Kadipaten?

BACA JUGA:Penerbangan Bandara Kertajati Drop di Awal Pekan, Begini Kondisi Pasca 2 Minggu Beroperasi

Sebagai gantinya, Kabupaten Kuningan akan lebih difokuskan pada aspek konservasi dan pengembangan pariwisata kelas dunia.

Begitu juga di Kabupaten Majalengka. Sebagian wilayahnya dikembangkan sebagai objek wisata. Sementara untuk wilayah utara menjadi industri.

Ditambahkan Bernie, Rebana Metropolitan kini bukan hanya menjadi sebuah konsep pembangunan, tetapi sudah berwujud deliniasi wilayah yang ajeg.

Sejumlah proyek infrastruktur juga sedang dilakukan pembangunan. Termasuk untuk transportasi.

BACA JUGA:Sekda Dian Kena Prank Lagi, Namanya Tak Diusulkan Pemprov Jabar ke Kemendagri, Ada Apa Ya?

Sebab, konektivitas akan menjadi faktor penting bagi Rebana Metropolitan sebagai sebuah aglomerasi wilayah perkotaan.

Sebagai informasi, Jalur Kereta Api Cirebon - Kadipaten kini dalam status nonaktif setelah dibangun pada 1901 oleh Semarang - Cheribon Stoomtram Maatschappij (SCS).

Lintasan kereta api ini diresmikan pada 29, Desember 1901 dengan panjang rute 48,6 kilometer. Namun dalam perjalanannya, rute ini dinonaktifkan pada 22, Juli 1978.

Saat masih aktif, rute perjalanan Cirebon - Kadipaten dioperasikan dengan frekuensi 4 kali perjalanan.

BACA JUGA:Sejarah Kawah Putih yang Dulunya Tambang, Kini Jadi Wisata Eksotis

Selain itu, terdapat jalur lainnya yakni Cikampek - Cirebon, Cirebon - Tegal, Cirebon - Prupuk. Ketiga jalur ini sampai sekarang masih aktif.

Hanya lintas percabangan Pelabuhan Cirebon, rel kereta Cirebon - Kadipaten dan percabangan Gunung Giwur yang kini berstatus nonaktif.

Adanya rencana pembangunan LRT Cirebon Raya Kertajati tentu menjadi kabar baik bagi masyarakat di Rebana Metropolitan, dan diharapkan dapat benar-benar direalisasikan.

Sumber: