Desa Tertinggi di Lereng Gunung Ciremai Ini Pernah ‘Dijajah’ Mataram, Ditemukan Tulisan Jawa Kuno

Desa Puncak, Kecamatan Cigugur, Kabupaten Kuningan memiliki jejah sejarah dengan Kerajaan Mataram Kuno.-Yuda Sanjaya-radarkuningan.com
BACA JUGA:Waspada! Berikut Ini Penyakit Kucing yang Bisa Menular Pada Manusia
Dalam bahasa Sunda Wewengkon atau bahasa Sunda yang dipergunakan masayarakat setempat, Punjung Bucak berarti tempat pemujaan yang berair atau becek. Tempat ini terletak di Kampung Parenca yang hingga kini masih dikeramatkan.
Desa Puncak sebelah barat berbatasan langsung dengan Gunung Ciremai. Sebelah utara dengan Desa Pajambon, sebelah selatan dengan Kecamatan Kadugede yaitu Desa Bayuning, Ciherang dan Sagarahiang.
Batas antara Desa Puncak dan Kadugede dengan sebuah sungai. Letaknya membentang sampai ke Kadugede, sebelah timur dengan Desa Cileuleuy.
Desa Puncak wilayahnya dibagi beberapa kampung. Yakni Ciwuni, Santana, Mula Bengkeng, dan Pasawahan.
BACA JUGA:Penyakit Pada Kucing Kampung dan Cara Mengatasinya
Kampung-kampung tersebut terdiri dari beberapa Blok. Ciwuni terdiri dari blok Cirabak, Babakan Tarikolot dan Golodog. Kampung Cisantana terdiri dari Blok Malar, Sawahbera, Dano, Parenca dan Kadurama.
Pada 1980-an Desa Puncak dimekarkan menjadi dua desa. Yakni Desa Puncak dan Desa Cisantana. Batas desa pun berubah menjadi sebelah barat Gunung Ciremai, sebelah utara Desa Cisantana.
Pada tahun 1983, desa ini dimekarkan lagi menjadi tiga desa. Yakni menjadi Desa Puncak, Desa Cisantana dan Desa Babakanmulya. Batas desanya pun berubah. Sebelah timur menjadi berubah dari Desa Cileuleuy menjadi Desa Babakanmulya.
Konon, Desa Puncak ini dulu terkenal dengan ajaran agamanya, yang masih belum mengenal Islam. Ada pun ajaran yang dianut pada waktu itu, yaitu Dangiang Kuning. Merupakan salah satu ajaran raja-raja di Kuningan.
BACA JUGA:Jejak Macan Tutul Jawa di Gunung Ciremai, Ada Individu yang Baru Terdeteksi, Kalung Rasi Lepas
Ajaran tersebut berupa Seuweukarma. Ajaran itu berisikan sepuluh kebijakan pedoman hidup untuk warga setempat.
Jika menilik sejarah tentang penomoran desa di Kabupaten Kuningan, Desa Puncak dahulu bernomor 6. Artinya pada waktu itu Desa Puncak merupakan desa ke-6 di Kabupaten Kuningan.
Jika menghitung usia Kabupaten Kuningan berdasarkan pada pelantikan Suranggadjaya sebagai Adipati Kuningan oleh Sunan Gunung Jati, usia Desa Puncak hanya terpaut 6 tahun, lebih muda dari Desa Kuningan. Sementara usia Desa Kuningan sama dengan usia Kabupaten Kuningan. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: