Balada Babi Hutan Gunung Ciremai, Dibutuhkan Macan Tutul, Diburu dan Jadi Hama Pertanian

Babi hutan Gunung Ciremai merupakan mangsa alami dari Macan Tutul Jawa.-BTNGC-radarkuningan.com
BACA JUGA:Rekomendasi Makanan Kucing Murah, Bagus, dan Berkualitas
Tak busa dipungkiri, jika binatang dari “Ordo Artidoctyla” dan “Famili Suidae” ini sangat rakus. Apa saja yang ditemuinya pasti dimakan. Buah-buahan, umbi-umbian, tikus, cacing, bangkai, bahkan hingga akar pun dimakannya.
Daya jelajah babi hutan ini juga cukup jauh. Bisa sekitar 6 km setiap harinya. Bisa dibayangkan, betapa tamaknya hewan yang satu ini.
Meskipun demikian, babi hutan di Gunung Ciremai tidak bisa sepenuhnya dianggap sebagai hama. Sebab, untuk menyimpulkan “over populasi satwa” memerlukan kajian ilmiah dari para ahli di bidangnya dengan memakan waktu dan biaya yang besar.
Ketika babi hutan berada dalam kawasan TNGC, otomatis hewan tersebut dilindungi oleh peraturan perundangan yang berlaku di kawasan konservasi.
BACA JUGA:Aman! Begini Cara Mengatasi Demam Pada Kucing Dengan Obat Alami
Karena secara ekologis, babi hutan berperan penting dalam mata rantai makanan sebagai mangsa bagi “Predator” tingkat tinggi. Seperti macan turul atau panthera pardus dan ular pithon atau sawah (Phithon molurus).
Namun saat hewan ini tidak berada dalam taman nasional, bukan berarti bebas melakukan hal buruk terhadap hewan tersebut.
Warga sekitar mesti bersikap bijak. Setiap makhluk hidup pasti mempunyai peran penting dalam keseimbangan ekosistem. Terlebih lagi ada hak untuk hidup bagi setiap makhluk bernyawa.
Karena itu, mari dijaga rantai makanan berputar sesuai hukum alamnya. Bila terdapat insiden satwa liar, mohon diinformasikan kepada petugas TNGC. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: