Bukit Kembar Jalintim Sudah Mulai Landai, Dibikin Terasiring Empat Trap, Kontraktor Kebut Pengupasan

Bukit Kembar Jalintim Sudah Mulai Landai, Dibikin Terasiring Empat Trap, Kontraktor Kebut Pengupasan

Bukit kembar jalan lingkar timur nampak mulai landai setelah dilakukan pengupasan oleh kontraktor. (Agus Sugiarto)--

KUNINGAN, RADARKUNINGAN.COM - Pengguna jalan yang kerap memanfaatkan ruas jalan lingkar timur (jalintim), dimohon untuk bersabar.

Sebab akses jalan dari Garatengah maupun Karangmangu belum dibuka untuk umum alias masih ditutup. Pihak rekanan yakni PT Feri dari Bandung masih melakukan pemapasan bukit.

Empat alat berat dan beberapa kendaraan dump truk pengangkut tanah diterjunkan ke lokasi oleh kontraktor guna mempercepat proses pemapasan bukit kembar

Pembiayaan untuk pemapasan bukit kembar Jalintim berasal dari Kementrian PUPR sebesar Rp8 miliar.

BACA JUGA:Pernyataan Ponpes Husnul Khotimah Terkait Penganiayaan yang Menyebabkan Santri Meninggal Dunia: Prihatin!

Tujuannya agar tidak terjadi longsor yang bisa menutupi badan jalan. Bukit yang sebelumnya menjulang tinggi di sisi dan kanan badan jalan, kini nampak mulai landai. 

Pengupasan bukit kembar dibuat menjadi empat trap. Trap pertama mundur satu meter dari titik awal, trap kedua dan ketiga mundur 2 meter. Sedangkan trap terakhir atau 4 hanya dimundurkan 1 meter saja. 

Penutupan ruas jalan Garatengah-Karangmangu berimbas terhadap kepadatan volume kendaraan di jalan nasional Kuningan-Cirebon. Hampir setiap hari terjadi kemacetan di sejumlah titik.

Banyak juga pengguna jalan yang berniat ke Ciawigebang atau wilayah timur Kuningan lainnya dari Cilimus, akhirnya menggunakan jalan alternatif Japara-Sindangbarang. Meski jalannya tidak terlalu lebar namun cukup mulus dan tidak macet.

BACA JUGA:Santri Ponpes Husnul Khotimah Kuningan Tewas, 18 Orang Ditetapkan Jadi Tersangka

Rafik, pengawas dari PT Feri menjelaskan, pengupasan bukit menggunakan empat alat berat. Tanah yang dikupas sengaja diturunkan ke badan jalan supaya lebih mudah diangkut oleh dump truk.

"Jadi banyaknya material tanah yang menutupi ruas jalan ini bukan karena longsor, tapi memang sengaja diturunkan tanahnya. Kan nantinya material tanah diangkut dump truk untuk dibuang ke tempat lain," kata Rafik kepada radarkuningan.com, Kamis 7 Desember 2023.

Rafik menjelaskan, proses pengupasan tebing akhir-akhir ini sering terkendala kondisi cuaca.

Di mana tiba-tiba sering terjadi turun hujan. Sehingga alat berhenti sementara melakukan pengupasan dan dilanjutkan kembali setelah cuaca cerah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: