Kisah Winduhaji Melawan Rajagaluh, Konon Pertempuran antara Kuda Mungil dengan Gajah Tinggi Besar

Kisah Winduhaji Melawan Rajagaluh, Konon Pertempuran antara Kuda Mungil dengan Gajah Tinggi Besar

Kisah perang Rajagaluh dan Winduhaji yang melibatkan Si Windu. -Istimewa-radarkuningan.com

RADARKUNINGAN.COM - Ada cerita yang menarik pada masa-masa awal Kesultanan Cirebon. Pernah terjadi peperangan antara Cirebon dengan Rajagaluh.

Cirebon ketika itu dibantu oleh Kuningan dalam peperangan itu. Sosok yang gagah berani melawan pasukan Rajagaluh adalah Dipati Ewangga, panglima perang dari Kuningan.

Panglima perang ini memiliki kuda tunggangan yang begitu hebat. Namanya Winduhaji atau Si Windu. Kuda perang yang sekarang menjadi ikon Kabupaten Kuningan.

Sementara panglima pasukan Rajagaluh menunggangi gajah yang tinggi besar. Namun peperangan itu dimenangkan oleh Dipati Ewangga dengan menunggang kuda Winduhaji tersebut. Bahkan, gajah itupun mati dalam peperangan tersebut.

BACA JUGA:Kenali 7 Cara Membuat Kucing Kampung Nurut dan Jinak Kepadamu, Ternyata Mudah Lho! Yuk Simak

Kisah peperangan antara Cirebon dibantu Kuningan melawan Rajagaluh tersebut ada dalam Babad Cirebon yang ditulis oleh KH Mahmud dari Astanajapura, Kabupaten Cirebon.

Tulisan itu disalin ulang oleh Nana Sumarna dalam tulisan berjudul “Sejarah Kelurahan Winduhaji Kecamatan Kuningan Kabupaten Kuningan Jawa Barat”.

Dikisahkan, ada rombongan dari Kuningan yang alan bersilaturahmi dengan Sunan Gunungjati di Cirebon. Rombongan tersebut dipimpin oleh Dipati Ewangga.

Palima perang dari Kuningan itu menunggangi kuda yang bernama Winduhaji. Kuda mungil tersebut masih keturunan kuda Semberani.

BACA JUGA:Ingin Terhindar Dari Energi Negatif? 3 Tanaman Ini Dapat Memberikan Keberuntungan Menurut Feng Shui

Dalam perjalanannya, rombongan Dipati Ewangga bertemu dengan rombongan Ki Gede Plumbon. Setelah itu berpapasan dengan rombongan dari Rajagaluh yang dipimpin oleh Ki Demang Dipasara. 

Dipati Ewangga mencurigai sikap rombongan Ki Demang Dipasara. Ewangga pun melontarkan beberapa pertanyaan: “Dari manakah kalian ini, hendak ke mana dan ada tujuannya apa?”

Ewangga terpaksa bertanya kepada rombongan dari Rajagaluh tersebut karena sikap mereka yang mencurigakan.

Ternyata Ki Demang Dipasara tersinggung dengan pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan Dipati Ewangga. Dipasara pun segera menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: