Makhluk Ghaib Penunggu Pohon Beringin Karet di Alun-alun Cilimus, Ternyata Sosok Wanita Cantik

Alun-alun Cilimus yang kini berubah menjadi Tamcil, dulu memiliki pohon beringin yang sangat besar.-Istimewa - Dokumen-radarkuningan.com
BACA JUGA:Ternyata Begini Nasib kucing Setelah Mati Dalam Islam, Tidak Masuk Surga atau Neraka!
Akhirnya tiba di satu tempat yang dirasa tepat untuk mendirikan pemukiman dan pusat pemerintahan. Tempat itu bernama Tarikolot.
Setibanya di padukuhan Tarikolot, Ki Sacawana mulai membangun pemukiman. Juga balai pusat pemerintahan. Semacam balai desa sekarang.
Dengan dibantu beberapa tokoh selain yang ikut dalam rombongan tadi, yaitu Ki Jaliman dan beberapa orang lainnya. Mereka adalah pengikut setia Ki Sacawana hingga akhir hayatnya.
Maka jadilah padukuhan tersebut menjadi yang sekarang dikenal Desa Cilimus. Desa ini masuk dalam Kecamatan Cilimus Kabupaten Kuningan, Jawa Barat.
BACA JUGA:3 Resep Makanan Kucing Persia Buatan Sendiri, Praktis dan Bikin Anabul Nagih!
Ki Sacawana sendiri yang menjadi kepala desa atau kuwu pertama di desa itu. Begitu besar wibawa sang pangeran di hadapan rakyat Cilimus dan sekitarnya.
Dia pun mendapat julukan Ratu Ngadek Pimabek. Istilah dalam bahasa Sunda ini jika diartikan adalah raja yang berdiri sendiri. Atau, raja yang tidak dipilih rakyat tapi jadi dengan sendirinya.
Ki Buyut Sacawana atau Ratu Ngadeg Piambek memiliki profil yang menarik. Dia berperawakan sedang dan berotot. Agak tinggi badannya, rambutnya panjang tebal dan agak ikal.
Berkulit kuning langsat, berhidung mancung, dan bermata tajam namun teduh. Bicaranya bisa tegas, bisa lembut tergantung kondisi. Namun lemah lembut kepada rakyatnya.
BACA JUGA:6 Jenis Tanaman Keberuntungan Orang Cina, Bawa Rezeki dan Hoki Menurut Feng Shui
Kesukaan berpakaian seperti kebanyakan masyarakat Sunda pada masa itu. Baju pangsi hitam serta ikat kepala batik.
Memang suatu gambaran profil yang pantas bila dia digelari Ratu Ngadeg Piambek. Karena perbawa wibawa yang dimilikinya.
Padahal masyarakat Cilimus kebanyakan tidak mengetahui bila dia adalah seorang keturunan raja yang disegani di Cirebon. Juga keturunan wali yang menjadi panutan masyarakat tatar pasundan pada umumnya.
Itulah kisah Ki Sacawana ketika pertama kali mendirikan Desa Cilimus. Juga kisah pertemuannya dengan danyang Nyai Andayasari, sosok penunggu pohon beringin di alun-alun desa tersebut. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: