Sungai Ini jadi Pembatas Etnis Jawa dan Sunda, Berada di Kabupaten Brebes, Bermuara di Laut Jawa

Sungai Ini jadi Pembatas Etnis Jawa dan Sunda, Berada di Kabupaten Brebes, Bermuara di Laut Jawa

Sungai Cipamali yang menjadi batas estnis antara Jawa dan Sunda di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.-Asmawi Syarifin - Tangkapan layar-radarkuningan.com

RADARKUNINGAN.COM - Baru tahu, ternyata salah satu sungai yang ada di Kabupeten Brebes Jawa Tengah ini, menjadi pembatas pengguna bahasa dan etnis Jawa dan Sunda.

Di sebelah barat sungai ini, sebagian besar adalah masyarakat beretnis dan berbahasa Sunda. Sementara di sebelah timurnya beretnis Jawa dan berbahasa Jawa Tegalalan.

Yang dimaksud bahasa Bahasa Jawa Tegal atau Dialek Tegalan adalah Dialek Bahasa Jawa yang dituturkan di pesisir utara Jawa Tengah.

Daerahnya meliputi Kota/Kabupaten Tegal, Kabupaten Brebes, dan bagian barat Kabupaten Pemalang.

BACA JUGA:Dayeuhluhur, Kecamatan Terunik di Kabupaten Cilacap, Semua Warganya Gunakan Bahasa Sunda

Sungai yang menjadi pembatas antara etnis Sunda dan Jawa ini sering disebut Sungai Cipamali atau Kali Pamali. 

Orang Sunda menyebut sebagai Cipamali. Sementara orang Jawa di timur sungai itu, menamai dengan sebutan Kali Pamali.

Sungai Pamali, Kali Pamali atau Cipamali merupakan salah satu sungai yang mengalir di Brebes, Jawa Tengah. Sungai bermuara di Laut Jawa ini, juga membelah Jalan Tol Trans Jawa dan Jalan Pantura.

Sungai ini berhulu di Perbatasan Kabupaten Brebes-Banyumas. Tepatnya di Desa Winduaji. Masuk dalam wilayah Kecamatan Paguyangan, Kabupaten Brebes. Tuk Sirah merupakan nama mata airnya.

BACA JUGA:10 Alasan Kucing Liar Suka Datang ke Teras Rumah dan Bikin Nyaman Kucing, Ternyata Jarang Diketahui!

Soal sungai ini menjadi pembatas antra etnis Jawa dan Sunda, ditulis oleh Tirto Satrya Kamil. Dia menulis dengan judul “Berkelana ke Wilayah Penutur Bahasa Sunda di Jawa Tengah”.

“Saya tidak sengaja mengunjungi Kecamatan Bantarkawung, Kabupaten Brebes. Kebetulan area kerja saya berada di desa Kalinusu, ujung Barat Kecamatan Bumiayu,” ungkapnya.

Dia pun harus kembali ke Kota Bumiayu, mengingat buruknya akses jalan Kalinusu-Bumiayu. Hal itu yang membuatnya memilih menyeberangi Sungai Cipamali dengan perahu.

Menyeberangi Sungai Cipamali seketika mengingatkannya pada kisah Bujangga Manik dan Ciung Wanara. Kisah itu menyebutkan bahwa Kali Pamali atau Cipamali adalah batas Sunda-Jawa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: