Sungai Ini jadi Pembatas Etnis Jawa dan Sunda, Berada di Kabupaten Brebes, Bermuara di Laut Jawa
Sungai Cipamali yang menjadi batas estnis antara Jawa dan Sunda di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.-Asmawi Syarifin - Tangkapan layar-radarkuningan.com
BACA JUGA:5 Tempat Ngopi View Bagus di Kuningan Jawa Barat, Nomor Lima Dilengkapi Kolam Renang
Benar saja, katanya. Setelah menyeberangi Sungai, dia memasuki Desa Jipang yang masuk wilayah Kecamatan Bantarkawung. Mayoritas berpenduduk adalah etnis Sunda.
Kemudian dia pun menyempatkan diri berkunjung ke pusat Kecamatan Bantarkawung meski berlawanan dengan arah pulang.
Selama kurang lebih 10 menit beristirahat di pusat jajanan, dia tidak menemukan penggunaan bahasa Jawa Ngapak Banyumasan atau Jawa Tegalan.
Saat hendak mencuci motor kurang lebih satu kilometer dari pusat jajanan, barulah dia mendengar penggunaan Bahasa Jawa. “Nang kono bae motore,” ungkap bapak pencuci motor.
BACA JUGA:Masih Bisa Menggigit Walau Kepalanya Dipotong?! Inilah 5 Fakta Unik Ular Derik, Si Pemusik Beracun
Pada hari berikutnya ketika masih di Bantarkawung, dia melanjutkan kerja menuju Desa Kebandungan. Jaraknya 88 kilometer dari basecamp tim di Tegal, jika dicapai melalui jalur darat.
Kebandungan hanya dipisahkan dengan Margasari, Kabupaten Tegal oleh Sungai Cipamali atau Kali Pemali yang jadi pembatas wilayah kabupaten.
Tidak ada akses yang langsung menghubungkan Desa Kebandungan dengan Margasari. Satu-satunya jembatan terdekat menuju Kebandungan berada di Bumiayu.
Berdasarkan penelusuran, untuk menyingkat jarak tempuh perjalanan dia memilih opsi menyeberangi Sungai Pemali dengan perahu dari Pasar Kesambi, Prupuk Selatan. Tidak tanggung-tanggung, ternyata bisa memangkas jarak 40 kilometer lebih pendek.
BACA JUGA:Bikin Terharu! Ini 4 Cara Kucing Berterima Kasih dan Menghormati Orang Favorit Mereka!
Tirto pun kemudian terkejut, perlu menyebrangi dua sungai untuk mencapai Kebandungan. Ada Sungai Kesambi, dapat diseberangi langsung tanpa perahu. Baru Sungai Pemali yang harus diseberangi dengan perahu.
Beruntung saat itu cuaca cerah, motornya dapat melintasi Sungai Kesambi. Namun hujan yang turun pada malam hari menaikkan permukaan sungai Pemali lebih tinggi dari tali sling perahu.
Perahu tidak dapat menyeberang untuk sementara, dan membuat para penumpang harus “kerja bakti” untuk menaikkan tiang pengikat tali sling.
Lebar dan deras arus Cipamali membuatnya berkelakar via aplikasi Whatsapp. “Hariang Bangga dan Ciung Wanara berhenti bertengkar di Kali Pemali karena satu sama lain kesulitan untuk menyebrangi sungai ini”.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: