Nasib Babi Hutan di Gunung Ciremai, Masih Dianggap Satwa Pengganggu, Bisa Cegah Macan Tutul Masuk Kampung

Nasib Babi Hutan di Gunung Ciremai, Masih Dianggap Satwa Pengganggu, Bisa Cegah Macan Tutul Masuk Kampung

Babi hutan di Gunung Ciremai merupakan mangsa alami macan tutul. -BTNGC-radarkuningan.com

BACA JUGA:5 Jenis Tanaman Hias Penghasil Oksigen di Kamar Tidur, Udara Lebih Segar dan Bersih

Penelitian ini dilakukan di 4 lokasi yaitu Bukit Pasir Batang, Kebun Baru, Koncangan, Cisumur. Kesemuanya masuk dalam wilayah Desa Karangsari, Darma.

Bahkan pihak TNGC menganggap jika babi hutan kerap dianggap hama oleh sebagian masyarakat terutama. Terutama pemilik lahan yang berbatasan dengan TNGC.

Bukan masyarakat Desa Karangsari saja yang menganggap babi hutan sebagai satwa pengganggu. Beberapa tahun laku juga ada laporan masyarakat yang menyatakan bahwa tanamannya habis dimakan babi hutan.

Gerombolan binatang yang mulutnya moncong tersebut pada sore hingga malam, merusak tanaman warga Desa Setianegara. Ketika itu, pihak Balai TNGC meminimalisir insiden itu dengan memasang pagar kawat di beberapa titik rawan konflik satwa.

BACA JUGA:Ini Nih Tempat Persembunyian Yang Disukai Ular Di Rumah, Jangan Sampai Rumahmu Disukai Oleh Ular

Seperti diketahui, binatang dari “Ordo Artidoctyla” dan “Famili Suidae” ini sangat rakus. Apa saja yang ditemuin, pasti dimakan. Buah-buahan, umbi-umbian, tikus, cacing, bangkai bahkan hingga akar.

Babi hutan memang memiliki daya jelajah yang kaih. Bisa 6 kilometer setiap harinya. Apa saja yang ditemui hampir pasti dirusak dan sebagian dijadikan santapan.

Hanya yang perlu dicatat, babi hutan di Gunung Ciremai, tidak bisa sepenuhnya dianggap sebagai hama. Untuk menyimpulkan, memerlukan kajian ilmiah dari para ahli dengan memakan waktu dan biaya yang tak sedikit.

Ketika hewan ini berada di kawasan TNGC, otomatis dilindungi peraturan perundangan yang berlaku di kawasan konservasi.

BACA JUGA:Sirih Gading Mengandung Daya Serap yang Tinggi Sehingga Dijuluki Pembersih Ruangan Alami, Inilah 3 Manfaatnya!

Apalagi secara ekologis, babi hutan berperan penting dalam mata rantai makanan. Sebab, binatang ini sebagai mangsa bagi “Predator” tingkat tinggi. Seperti  macan tutul (Panthera pardus) dan Ular Pithon atau Sawah (Phithon molurus).

Saat babi hutan berada dalam taman nasional, bukan berarti bebas melakukan hal buruk terhadap hewan tersebut. Tiap makhluk hidup mempunyai peran penting dalam keseimbangan ekosistem. Terlebih lagi ada hak untuk hidup bagi setiap makhluk bernyawa. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: