Penobatan Kuningan sebagai Kabupaten Ramah Anak Dipertanyakan Sarinah GMNI, Kepala UPTD PPPA Bilang Begini
Kuningan sebagai Kabupaten Ramah Anak dipertanyakan Sarinah GMNI--
BACA JUGA:11 Peraih Kuningan Award, Dapat Kadeudeuh Rp10 Juta dari Andi Gani
"Sehingga berdasarkan hal tersebut menimbulkan banyak sekali pertanyaan mulai dari transparansi data serta kinerja DPPKBP3A dalam menanggulangi kasus tersebut,” kata Sarinah Hera.
Perbedaan data dan fakta di lapangan, juga dipertanyakan Sarinah lainnya, Delfia, dirinya mempertanyakan mengenai tidak sinkronnya data tersebut.
Hal sama diutarakan Sarinah Dinda, dirinya mempertanyakan kinerja DPPKBP3A seperti Program Desa Ramah Anak yang memang masih dalam tahap percobaan dan mulai dikembangkan.
Namun program tersebut tidak berjalan dengan alasan terkendala dalam hal anggaran.
BACA JUGA:Mantan Perangkat Desa Pakembangan Jadi Agen Judi Online, Tercium Polisi Jadi Sponsor Klub Sepak Bola
“Dengan belum terealisasinya program secara maksimal tentu membuat kami bertanya-tanya sebetulnya apa yang menjadi kinerja DPPKBP3A dan apa jaminan yang diberikan kepada si korban?” ujar Sarinah Dinda.
Sarinah Dinda kemudian menyinggung ucapan Bupati Kuningan, H Acep Purnama yang mempamerkan hasil kinerjanya di momen Hari Jadi ke-524 Kuningan beberapa waktu lalu.
Dalam momen tersebut, Bupati Kuningan menyebutkan jika Kabupaten Kuningan berhasil menyabet Kabupaten Ramah Anak selama 6 kali berturut-turut.
Akan tetapi, hal tersebut cukup kontras, menurut Sarinah Dinda, angka kasus kekerasan dan pelecehan seksual pada anak dan perempuan semakin bertambah.
BACA JUGA:Ayah Tiri di Cigandamekar Cabuli Anak, Mengaku Dilakukan Berulang-Ulang
“Sebetulnya apa yang menjadi indikator Kabupaten Kuningan mendapatkan penobatan sebagai Kabupaten Ramah Anak itu?” tanya Sarinah Dinda.
Mendapat pertanyaan seperti itu, Dr Yanuar Firdaus S yang mewakili pihak DPPKBP3A tidak bisa memberikan jawaban pasti.
“Untuk Indikator penobatan sebagai Kabupaten Ramah Anak ini saya pun tidak tahu," ucap Dr Yanuar Firdaus.
Dr Yanuar Firdaus mengaku, penilaian yang diberikan kepada Kabupaten Kuningan tidak mungkin asal-asalan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: