KISAH WALISONGO! Sunan Kalijaga, Pencuri dari Tuban, Tertidur 3 Tahun di Pinggir Sungai

KISAH WALISONGO! Sunan Kalijaga, Pencuri dari Tuban, Tertidur 3 Tahun di Pinggir Sungai

Ilustrasi. Sunan Kalijaga disebut benyak memiliki kesaktian, diantaranya mampu berjalan di atas air.-Dzulham Fadholi-Radar Cirebon

Sunan Kalijaga lahir sekitar tahun 1400-an dari keluarga bangsawan Tuban, yakni dari seorang bupati Tuban bernama Tumenggung Wilatikta dan istrinya yang bernama Dewi Nawangrum. 

Nama kecil Sunan Kalijaga adalah Raden Sahid (dalam beberapa pengucapan, dieja sebagai Raden Said). 

BACA JUGA:Nyi Roro Kidul Berasal dari Pajajaran, Dikisahkan sebagai Putri Prabu Siliwangi

Karena merupakan keturunan bangsawan, maka sejumlah nama dimiliknya, sebut saja ada Lokajaya, Syaikh Malaya, Pangeran Tuban, Ki Dalang Sida Brangti, dan Raden Abdurrahman.

Terkait akan asal-usul Sunan Kalijaga atau Raden Said, ternyata terdapat dua pendapat yang berbeda. 

Pendapat pertama mengatakan bahwa Sunan Kalijaga adalah keturunan Arab dan Jawa asli. 

Sementara pendapat lain yang didasarkan pada Babad Tanah Jawi, mengungkapkan bahwa Sunan Kalijaga adalah orang Arab. 

Bahkan jika dirunut akan silsilah dari kakeknya, Sunan Kalijaga masih memiliki silsilah dengan Abbad bin Abdul Muthalib, paman dari Nabi Rasulullah SAW.

BACA JUGA:Istri Prabu Siliwangi yang Pertama, Nyai Rambut Kasih dari Majalengka

Masa kecil Sunan Kalijaga atau Raden Said, menurut beberapa sumber terdapat dua versi. 

Pada versi pertama, mengatakan, Sunan Kalijaga yang kala itu masih menggunakan nama Raden Said adalah seolah pencuri. 

Namun, Raden Said melakukan perampokan dan pencurian ini bukan untuk dinikmatinya sendiri, melainkan untuk rakyat kecil. 

Kala itu, Raden Said yang telah mendapatkan pendidikan agama sejak kecil, khawatir akan kondisi masyarakat Tuban yang selalu diliputi oleh kemiskinan dan membuat jiwanya memberontak. 

Raden Said tentu saja sudah menyampaikan kekhawatirannya tersebut kepada ayahnya, tetapi sang ayah hanyalah raja bawahan dari kekuasaan Kerajaan Majapahit.

BACA JUGA:Sejarah Desa Cipetir Kuningan, Wabah Penyakit Mematikan Hingga Pohon Petir

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: