Lima Hari Hilang di Sungai, Warga Desa Cipakem Kuningan Belum Ditemukan

Lima Hari Hilang di Sungai, Warga Desa Cipakem Kuningan Belum Ditemukan

Tim gabungan terus melakukan operasi pencarian terhadap Eha Siti Sulaeha, warga Desa Cipakem, Maleber yang dilaporkan hilang terbawa derasnya sungai Sisinduk, Rabu sore 8 Maret 2023. (Tangkapan layar)--

KUNINGAN, RADARKUNINGAN.COM-Sudah lima hari, Eha Siti Sulaeha hilang terseret arus sungai Sisinduk, anak sungai Cisanggarung. Wanita berusia 27 tahunan tersebut terpeleset ke sungai saat asyik merekam arus sungai yang membelah desanya, Rabu 8 Maret 2023 sekitar pukul 16.00.
 
Korban tercatat sebagai warga Blok Pasirbungur Dusun Salasa RT003 RW001 Desa Cipakem Kecamatan MaleberKabupaten Kuningan, Jawa Barat.
 
Sore itu korban melakukan aktivitas merekam sungai dari atas jembatan. Nahasnya, saat dipanggil kakaknya, Solihin, Eha mendadak terpeleset dan terjatuh ke sungai.
 
 
Sejak dinyatakan hilang terbawa arus sungai, upaya pencarian langsung dilakukan. Bukan hanya oleh warga setempat melainkan juga petugas dan tim relawan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kuningan.
 
Hingga hari Minggu petang, 12 Maret 2023, personel gabungan masih terus melakukan pencarian korban. Namun sampai menjelang Maghrib, belum ada tanda-tanda korban ditemukan.
 
Lantaran kondisi cuaca sudah tidak memungkinkan, upaya pencarian dihentikan sementara dan dilanjutkan hari ini, Senin 13 Maret 2023.  
 
 
Kepala Pelaksana BPBD Kuningan, Indra Bayu Permana mengatakan, proses pencarian masih diusahakan oleh petugas gabungan.
 
Sejak awal, banyak tim yang terlibat mulai dari aparat desa, polisi, tentara, relawan hingga Basarnas Cirebon.
 
“Pencarian hari pertama kita belum menemukan hasil. Kita hentikan pencarian saat menjelang malam, sebab tidak memungkinkan untuk dilaksanakan saat kondisi gelap,” kata Indra Bayu, Senin pagi 13 Maret 2023.
 
 
Lalu pada pencarian hari kedua, ada beberapa tim yang diterjunkan untuk penyisiran di sepanjang aliran sungai dan darat. Ada tim body rafting dan tim mobilisasi, masing-masing fokus lari arah yang diberikan saat mapping.
 
“Terdapat 13 orang dari petugas gabungan, melakukan penyisiran dari titik nol lokasi kejadian korban hanyut. Penyusunan dilakukan hingga menjelang petang, namun masih belum menemukan hasil,” papar dia.
 
 
Saat penyisiran hari kedua, lanjutnya, jarak yang ditempuh sejauh 2,6 kilometer. Personel gabungan yang terbagi menjadi tim air dan tim darat, melakukan pencarian dari titik awal Sungai Sisinduk hingga titik di pertemuan Sungai Cisrigading dengan Sungai Cisanggarung.
 
“Sekarang kita masih melakukan pencarian di hari ketiga. Kami bersama tim gabungan BPBD, Basarnas Cirebon, aparat desa, dan relawan. Sementara belum ada perkembangan, nanti akan kami sampaikan lagi,” sebut Indra. 
 
 
Hari keempat, pencarian korban dilanjutkan. Usai apel pagi, tim gabungan menuju ke titik start Dukuhmaja, Kecamatan Luragung untuk melanjutkan operasi ESAR hari ke - 4. Pukul 08.30 WIB, 2 tim air, (BPBD, Basarnas, Relawan) 2 unit river boat (10 orang) 
melanjutkan penyisiran dari Dukuhmaja sampai ke Bendungan Cikeusik. 
 
Tak ketinggalan 2 tim susur sungai/bantaran sungai kiri-kanan ditambah Body Rafting berkekuatan 17 orang dari BPBD dan Relawan juga menyisir dari titik Dukuhmaja sampai ke Bendungan Cikeusik.
 
 
"Upaya pencarian dihentikan pukul 16.20 karena kondisi sudah tidak mendukung. Dan dilanjutkan hari ini untuk pencarian korban," ungkap Indra Bayu.
 
Indra memaparkan kendala yang dihadapi selama proses pencarian korban. Yakni kondisi sungai yang berbatu, dengan arus dan debit air sungai yang turun. Hal ini tentu saja menyulitkan tim river boat dan tim body rafting dalam melakukan pencarian. (Agus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: