Mengenal Pangeran Madrais, Pencetus Agama Djawa Sunda dari Cigugur Kuningan

Mengenal Pangeran Madrais, Pencetus Agama Djawa Sunda dari Cigugur Kuningan

Pangeran Madrais pencetus Agama Djawa Sunda.-Istimewa-radarkuningan.com

BACA JUGA:17 Pelamar Lelang Jabatan Lulus Seleksi Administrasi, Ketua Tim Pansel JPT: Peserta Wajib Ikut Tahapan Lainnya

Saking tertariknya dengan dunia pesantren, dia berpindah dari pondok pesantren yang satu ke pondok pesantren yang lain. Tujuannya untuk mempelajari dan memperdalam ajaran Islam.

Saat remaja, dia mulai tertarik dengan belajar ilmu olah tubuh dan kebatinan atau ilmu kanuragan. Juga hal-hal yang berbau mistis di pesantren-pesantren yang pernah ia pondoki tersebut. 

Dari situlah Madrais itu mulai berubah beralih ke ajaran tersebut. Apalagi setelah dia merasa memperoleh wahyu, dia pun semakin getol dengan ilmu kanuragan dan mistis tersebut.

BACA JUGA:Fery Farhati Istri Anies Baswedan Mengaku Sekolah di Kuningan Mulai SD sampai SMA, Apa Iya?

Dia pun menjadikan Cigugur, tempat di mana dia dididik dan dibesarkan oleh Ki Sastra Wardana, sebagai pusat padepokannya. 

Dia pun mematenkan ajarannya tersebut kepada Raden Muhammad Ahmad, yang saat  itu menjadi Bupati ke-2 Kabupaten Kuningan.

Tak tanggung-tanggung, permohonannya tersebut diteruskan kepada Residen Cirebon RPM Van De Meer serta Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Dirk Fock.

Ajaran Djawa Sunda(AGS) pun lahir. Madrais memberikan nama tersebut lantaran dia ingin menggabungkan ajaran tata cara beribadah, dengan kebatinan.

BACA JUGA:Diskon Tarif Transportasi Bandara Kertajati, ke Kuningan Berapa?

Juga ingin menyatukan filosofi budaya Jawa dengan tradisi leluhur Sunda di masa lampau. Walau pada 1964, ajaran ini sempat dilarang oleh pemerintah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: