Duet Bandara Soetta - Halim Sukses, Bagaimana Kertajati - Husein? Begini Jawaban Angkasa Pura

BACA JUGA:Viral Warga Garut Voice Note ke PM Israel Benjamin Netanyahu: Assalamualaikum Mang

Sedangkan di Bandara Kertajati critical aircraft adalah Boeing 777-30 atau jenis pesawat wide body.

Selanjutnya untuk mengoptimalkan penerbangan di Bandara Kertajati, Angkasa Pura juga menginginkan agar ada peralihan untuk penerbangan umrah Provinsi Jawa Barat.

Sebagian traffic di Bandara Soetta diharapkan dapat dialihkan ke BIJB Kertajati.

Apalagi minat masyarakat Jawa Barat melakukan perjalanan umrah sangat tinggi. Andai 15 sampai dengan 20 persen penerbangan umrah di Bandara Soetta dialihkan ke Bandara Kertajati, tentu akan sangat signifikan.

BACA JUGA:Nunggu Bukti, Maskapai Ini Baru Mau Balik ke Bandara Kertajati, Loh Kenapa?

"Kalau 15 atau 20 persennya saja kita pindahkan, itu sudah 150 ribu - 170 ribu per tahun," kata Awaluddin.

Kendati demikian, peralihan penerbangan tersebut tidak bisa dilakukan oleh Angkasa Pura sendiri.

Sebab, perlu kerjasama dari berbagai pihak untuk melakukannya. Misalnya dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Kementerian Agama (Kemenag), maskapai hingga biro perjalanan umrah dan haji.

"Jadi tidak bisa AP II sendiri, harus kolaborasi dan melibatkan banyak pihak termasuk maskapai," tandasnya.

BACA JUGA:Bestie Anies Baswedan Waktu Kecil di Jalan Afidik Kuningan, H Iksan Marzuki: Sering Diajak Makan di Rumahnya

Sementara itu, bila dibandingkan kolaborasi antara Bandara Soetta dan Halim Perdanakusuma dengan Kertajati - Husein Sastranegara tentu sangat kontras.

Bandara Soetta pada tahun ini, ditargetkan dapat melayani samai dengan 73 juta penumpang. Untuk Bandara Halim Perdanakusuma juga melayani sekitar 9-10 ribuan penumpang per hari.

Berbeda dengan Bandara Kertajati yang saat ini melayani sekitar 2 - 3 ribu penumpang per hari. Sementara di Bandara Husein Sastranegara hanya melayani 1 penerbangan yakni Bandung - Yogyakarta.

Sumber: