4 Potensi Cisantana, Desa di Lereng Gunung Ciremai Ini Layak Diperhitungkan

RADARKUNINGAN.COM - Banyak potensi yang dimiliki oleh Desa Cisantana. Setidaknya ada 4 potensi desa di lereng Gunung Ciremai ini. Desa ini pun layak diperhitungkan.

Desa Cisantana masuk dalam wilayah Kecamatan Cigugur Kabupaten Kuningan. Desa ini terbagi menjadi 5 dusun. Yang meliputi Dusun Cisantana, Malar Aman, Palutungan, Sukamanah dan Dano.

Sejak lama Desa Cisantana terkenal sebagai  salah satu penghasil sayuran dan ternak di Kabupaten Kuningan. Desa yang lokasinya di ketinggian tersebut, memang cocok untuk pertanian seperti sayuran dan ternak.

Lokasi desa ini juga strategis. Di sebelah utara berbatasan dengan Desa Gunung Keling. Di sebelah barat berbatasan langsung dengan kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai.

BACA JUGA:Gejala dan Penyebab Penyakit Scabies pada Kucing, Pemilik Anabul Harus Tahu

Sementara di sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Babakan Mulya. Dan di timur dengan Kelurahan Cigugur.

Desa ini berada di ketinggian 750-1.200 mdpl. Curah hujannya mencapai 3.500 mm/tahun. Rata-rata desa ini diguyur hujan 3-6 bulan dalam setahun. Sementara suhu rata-rata harian 26-32 c.

Dilihat dari geografisnya membuat Desa Cisantana sangat cocok untuk dijadikan lahan pertanian dan ternak.

Fakta di lapangan membuktikan masyarakat di sana mayoritas mata pencahariannya adalah petani dan peternak.

BACA JUGA:Bandara Kertajati Baru Beroperasi, Muncul Bandara Sukabumi, Susi Pudjiastuti pun Berang

Menurut data profil desa, masyarakat yang memiliki lahan pertanian sebanyak 1.502 kepala keluarga. Adapun jumlah penduduknya mencaai lebih dari 7 ribu orang atau hampir 2.000 kepala keluarga.

Apa saja yang menjadi sumber potensi desa ini sehingga dijuluki salah satu desa kaya raya di Kabupaten Kuningan? Setidaknya ada 4 sumber potensi di desa ini, yakni:

1. Sumber Mata Air

Air yang digunakan masyarakat Cisantana berasal dari gunung yang bermuara di beberapa mata air. Ada dari mata air Cibunian, yang bertempat di kawasan Bumi Perkemahan (Buper). Ada  juga mata air dari Depok, serta dari Makulisi. 

Sumber: