Cisantana, Kerisnya Orang Elit, Desa di Lereng Gunung Ciremai Ini, Didirikan Trio Mbah
Sejarah Desa Cisantana, Kecamatan Cigugur, Kabupaten Kuningan yang memiliki arti kata keris orang elit. -Yuda Sanjaya/Dok-radarkuningan.com
RADARKUNINGAN.COM - Jika jalan-jalan ke Palutungan akan menjumpai desa bernama Cisantana. Desa ini letaknya persis di lereng Gunung Ciremai.
Ternyata, nama desa ini berasal dari bahasa pewayangan. Cisantana berasal dari kata Cis dan Santana.
Cis berarti keris dan Santana mengandung arti menak atau elit. Jika diartikan Cisantana adalah keris milik menak atau orang elit.
Istilah ini menggambarkan karakteristik warganya. Keris bermakna pemberani sedangkan Santana berarti wibawa.
BACA JUGA:Nomor Urut Capres - Cawapres 2024: Amin 1, Prabowo - Gibran Saranghae, Ganjar - Mahfud Metal
Yang menarik, desa ini didirikan oleh “Trio Mbah”. Para tokoh ini diutus oleh Syekh Syarif Hidayatullah.
Mereka adalah Mbah Semut, Mbah Sanggem dan Mbah Taluk. Ketiganya didukung oleh Raden Arya Kemuning.
Mulanya mereka mendirikan padepokan. Berada di lereng gunung yang sekarang dinamakan Cigowong.
Bukti keberadaan 3 tokoh sepuh tersebut adalah adanya makam. Dua makam berada di Depok dan yang satunya di dekat kantor Desa Cisantana.
BACA JUGA:VIRAL! Momen Chris Martin Vokalis Coldplay Nyeker di Jakarta
Ketika zaman kolonial, Belanda menjajah Cisantana sekitar tahun 1825. Dipimpin oleh Jenderal Rosen dan Wiliamsi.
Kedatangan mereka untuk merampas hasil bumi masyarakat Cisantana. Pada waktu itu, masyarakat setempat memiliki hasil tani yang melimpah.
Terutama hasil dari tanaman teh yang letaknya dekat dari kawasan bumi perkemahan.
Saat ini tempat itu disebut dengan tanah Erpah (erpacht). Bukti itu tergambar dari adanya puing-puing bangunan pabrik teh. Belanda juga membuat jalan dari Cigugur hingga Cisantana.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: