Macan Tutul Jawa Gunung Ciremai, Tak Cukup Hanya Dilindungi, Seharusnya Dikembangbiakkan

Keberadaan macan tutul Jawa di Gunung Ciremai perlu terus dikembangbiakan. -Agus Sugiharto-radarkuningan.com
BACA JUGA:Soal Kereta Bandara Kertajati dari Cirebon, PT KAI Daop 3 Siap, Tapi...
Walaupun mereka memang mengembangbiakan burung-burung itu hanya untuk kesenangan pribadi. Namun, secara nyata telah turut melestarian satwa langka asli Indoneisa.
Nah logisnya, kata dia, apa yang dulukan masyarakat itu bisa juga ditiru oleh suatu badan/bidang yang khusus berkinerja mengembangbiakan hewan-hewan langka itu, untuk dilepaskan ke habitat aslinya.
Jika hanya seperti sekarang, dia pun sangsi akan keberlangsungan hidup satwa langka tersebut. “Bagaimana tidak akan punah, mereka tidak kita kembangbiakan dan dibiarkan hidup apa adanya,” tanyanya lagi.
Coba, lanjut dia, jika mainsetnya dirubah seperti halnya andil masyarakat dalam pengembangbiakan burung-burung, maka dipastikan satwa-satwa dilindungi sekarang tidak langka lagi.
Persoalannya, tambah dia, hanya berbeda habitat saja. Jika masyarakat mengembangbiakan burung hanya dalam sangkar, sementara satwa langka itu bisa dikembangbiakkan di habitatnya.
Dia pun membayangkan jika ada satu badan di bawah naungan pemerintah yang khusus untuk itu, dipastikan hewan-hewan langka akan tidak langka lagi. Karena satwa itu dikembangbiakan dan tidak dibiarkan punah dengan sendirinya.
Macan Tutul Jawa adalah satwa langka itu merupakan raja rimba di gunung tertinggi di Jawa Barat, yang kini menggantikan Harimau Jawa karena dinyatakan punah di medio tahun 1980-an.
Macan ini sangatlah penting di Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC). Karena posisinya sebagai pemangsa puncak dalam ekosistem Gunung Ciremai.
BACA JUGA:KABAR GEMBIRA! Ada Indikasi Penambahan Macan Tutul Jawa di Gunung Ciremai, 3 Individu Diidentifikasi
Hilangnya jenis ini tentu akan berpengaruh terhadap mangsanya. Kemudian satwa mangsa akan membludak jumlahnya.
Pada akhirnya satwa mangsa itu juga akan mempertinggi konflik dengan manusia. Tapi berbeda kondisinya bila pemangsanya ada.
Terus bagaimana bila pemangsanya mengalami kepunahan lokal? Ya, tentu untuk pengelolaan spesiesnya kita perlu mentranslokasi pemangsa dengan jenis sama ke dalam kawasan yang dikelola tersebut.
Kita tahu bahwa jumlah macan tutul di Gunung Ciremai tinggal 1 sampai 4 ekor saja. Sedangkan sumber mangsanya melimpah ruah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: