Rute Kereta Api Jalur Cirebon - Kadipaten Ternyata Melipir Jalur Pantura, Disambung ke Bandara Kertajati?

Rute Kereta Api Jalur Cirebon - Kadipaten Ternyata Melipir Jalur Pantura, Disambung ke Bandara Kertajati?

PT KAI Daop 3 Cirebon punya aset Jalur Kereta Api Cirebon Kadipaten yang diharapkan dapat dikoneksikan dengan Bandara Kertajati untuk transportasi KA Bandara. Foto hanya ilustrasi.-Yuda Sanjaya/Dok-radarkuningan.com

BACA JUGA:Berapa Kali Kucing Hamil dalam Setahun? Simak Jawabannya!

Trase jalur Kereta Cirebon Kadipaten diawali dari Kedawung 1+605, lanjut ke Tengahtani Km 5+693, Pasalaran Km 7+477, Plumbon Km 11+014, Jamblang km 13+269, Jamblang Pasar Km 14+014.

Kemudian terdapat jalur di Jamblang Pecinan tetapi tidak diketahui pada posisi km berapa, begitu juga di Klangenan tidak diketahui ada di posisi km berapa. Jalur ini juga memiliki percabangan ke Km 0+000 Gunung Giwur.

Berikutnya Palimanan Km 16+050, Kedungbunder Km 19+097, Ciwaringin Km 22+200, Prapatan Km 24+866, Bongas Km 29+212, Palasah Km 32+270. Cibolerang Km 36+200, Jatiwangi Km 36+931.

Kemudian Baturuyuk Km 40+700, Kasokandel Km 43+100, Cideres Km 45+608 dan Kadipaten Km 48+575.

BACA JUGA:Cerita Fery Farhati Istri Anies Baswedan yang Ternyata Tak Bisa Mendengar tanpa Alat Bantu

Jalur kereta api ini menghubungkan 2 stasoun yakni Stasiun Cirebon SCS dan Stasiun Kadipaten, Kabupaten Majalengka yang dibangun oleh Semarang Cheribon Stoomtram Maatscappij.

Keberadaan jalur sepanjang 48,6 kilometer ini mulai dibuka pada 29, Desember 1901 dan ditutup pada 22 Juli 1978.

Adanya Jalur Kereta Cirebon Kadipaten memang tidak lepas dari keberadaan pabrik gula. Sehingga dimanfaatkan bagi angkutan logistik.

Kendati demikian, terdapat juga angkutan penumpang karena dalam sehari terdapat 4 kali perjalanan yakni 2 kali keberangkatan dari Kadipaten dan 2 kali dari Stasiun Cirebon.

BACA JUGA:3 Rekomendasi Glamping di Ciwidey, Sejuk dan Menyenangkan

Kereta api ini pada masanya diandalkan mengangkut penumpang, hasil bumi hingga hewan ternak.

Sehingga pedagang dari wilayah Kadipaten banyak yang membawa daun jati menuju Cirebon.

Pada waktu itu, di wilayah Kadipaten masih banyak daun jati yang biasa dipakai untuk pembungkus Nasi Jamblang.

Oleh karena itu, warga dari Kadipaten biasa membawa daun jati tersebut dengan kereta untuk dikirimkan ke wilayah Cirebon, terutama kepada para pedagang Nasi Jamblang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: