Desa Mandirancan Dijuluki Cirebon Tua, Dibangun 2 Buyut, Ada 1 Sosok yang Selalu Dikenang

Desa Mandirancan, Kabupaten Kuningan dijuluki sebagai Cirebon tua.-Istimewa-radarkuningan.com
BACA JUGA:Rencana Jalan Tol Kuningan, Dikhawatirkan Aktivis Lingkungan, Berpeluang Rusak Lereng Gunung Ciremai
Buyut Sirnabaya mempunyai seorang gadis yang cantik. Karena kecantikannya itu sang putri diambil mantu oleh Sultan Cirebon.
Di Mandirancan oleh Sultan Cirebon dibuat sebidang kebun. Sampai sekarang disebut Kebon Dalem. Lokasinya berada di sebelah timur desa.
Juga sebidang tanah yang dijadikan patamanan seluas 1 hektar. Tanah tersebut sampai sekarang disebut “Patoman”. Berlokasi di tenggara desa.
Dari pernikahan Putri Sirnabaya dengan pihak Sultan Cirebon tersebut, Mandirancan menjadi mashur. Kemudian Mandirancan mendapat julukan Cirebon Tua.
BACA JUGA:Anies Baswedan Pulang Kampung ke Kuningan: Insya Allah di Jawa Barat Kita akan Menang Besar
Ada kemungkinan dinamakan Cirebon Tua karena saat itu ada sebuah nangka yang masak jatuh ke sebuah sumur. Nangka tersebut tidak dapat dipotong dengan pisau atau golok. Nangka tersebut oleh para penguasa setempat diserahkan kepada Dalem Cirebon.
Sumur itu disebut sumur kejayaan atau sumur bandung. Kondisi sumur ini sekarang sudah tertutup sebongkah batu.
Sumur itu memang ajaib. Walaupun tertutup batu, namun sumur itu bisa terbuka dengan sendirinya bagi orang yang mumpuni. Sumur itu terletak di pinggir sungai Cipager.
Pada tahun 1961, Batalyon 325 bertugas di Mandirancan. Pernah ada seorang prajurit berpangkat kopral. Dia disertai seorang pemuda desa mendatangi sumur tersebut.
Pada suatu malam mereka berkunjung. Di tempat itu mereka melihat 3 buah batu ali berwarna merah delima, jamrud dan jaman.
Batu-batu tersebut dengan mudah diangkat dengan maksud tidak akan memilikinya. Jika ingin dimiliki, batu tersebut tidak terangkat.
Konon, sebelum batu-batu tersebut terangkat terlebih dahulu muncul godaan-godaan yang bermacam-macam. Godaan tersebut seperti memedi atau hantu.
Ternyata ketiga batu ini diyakni oleh para sesepuh Mandirancan sebagai ramalan masa depan. Nanti, Mandirancan akan dijadikan tempat kegiatan pemerintahan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: