Menteri Basuki Pastikan Tol Cisumdawu Aman, Terowongan Tidak Retak Pasca Gempa Sumedang

Menteri Basuki Pastikan Tol Cisumdawu Aman, Terowongan Tidak Retak Pasca Gempa Sumedang

Terowongan kembar atau Twin Tunnel Tol Cisumdawu dipastikan aman dilintasi. -Yuda Sanjaya/Dok-radarkuningan.com

BACA JUGA:Bagaimana Cara Agar Kucing Mengenali Namanya Sendiri? Inilah 4 Langkah Mengajarinya!

Meski begitu, Hedy mengaku sedang melakukan pemeriksaan lebih lanjut. Terutama pasca gempa di Kabupaten Sumedang yang sudah terjadi sebanyak 7 kali.

Hasil dari penyelidikan dan pemeriksaan tersebut akan segera dilaporkan. Namun pihaknya menilai bahwa twin tunnel Tol Cisumdawu aman dilalui kendaraan.

Sebagai informasi, terowongan Tol Cisumdawu dibangun dengan menggunakan New Austrian Tunneling Methods (NATM).

Metode ini diimplementasikan dengan penggalian secara bertahap. Cara ini, cocok untuk menangani material tanah vulkanik.

BACA JUGA:5 Jenis Sirih Gading yang Cocok Diletakkan Sebagai Hiasan Depan Rumah, Memberi Kesan Segar Alami dan Estetik

Tetapi, penerapan metoda NATM ini bukan tanpa hambatan. Pasalnya lereng bukit sangat tidak stabil.

Teknik yang dilakukan adalah forepoling atau penguatan tanah. Caranya dengan sistem pipa yang dimasukan ke dalam tanah yang digali membentuk setengah lingkaran.

Setelah itu, dilakukan pengisian dengan grouting atau pengisi beton. Sehingga dapat membentuk struktur yang kuat di sekeliling terowongan.

Model ini, diulangi berkali-kali dengan panjang setiap galian hanya 60 sampai dengan 80 centimeter.

BACA JUGA:5 Tempat Wisata Terbaru di Kuningan yang Lagi Hits, Ada Wisata dengan Vibes Seperti di Ubud Bali Lho!

Pembangunan terowongan twin tunnel ini memperhitungkan dampak lingkungan, sehingga daerah permukaannya tidak terganggu. Bukit di bagian atas juga tidak ada gangguan sama sekali. 

Terkait adanya 2 terowongan sehingga disebut terowongan kembar, hal tersebut karena faktor konstruksi. Jalan Tol Cisumdawu memiliki 6 lajur yakni 3 lajur arah Bandung dan 3 lajur arah Cirebon.

Dengan lebar lajur tersebut, tidak memungkinkan dibangun hanya 1 terowongan besar, karena rawan dengan keruntuhan.

Akhirnya dibuat 2 terowongan atau terowongan kembar yang secara konstruksi lebih kuat dan masing-masing terdiri dari 3 lajur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: