Kampung Adat Ini Unik dan Lucu, Terkenal Banyak Pamali, Lokasinya di Daerah Aliran Sungai

Kampung Adat Ini Unik dan Lucu, Terkenal Banyak Pamali, Lokasinya di Daerah Aliran Sungai

Kampung Mahmud berlokasi di RW 04 Desa Mekar Rahayu, Kecamatan Margaasih, Kabupaten Bandung memiliki banyak keunikan.-Istimewa-radarkuningan.com

RADARKUNINGAN.COM - Ada salah satu kampung adat di Jawa Barat ini sering dibilang unik dan lucu. kampung ini juga terkenal memiliki banyak pantangan atau pamali.

Apabila disebut namanya, kampung ini banyak yang bilang lucu. Kampung adat ini dibilang lucu karena Kampung adat di tengah pemukiman mayoritas masyarakat Sunda, namun justru menggunakan nama Arab. 

Padahal nama-nama kampung adat di Jawa Barat ini biasanya menggunakan istilah Sunda. Misalnya Kampung Adat Kasepuhan Ciptagelar, Kampung Naga dan Kampung Kuta.

Hanya kampung yang lokasinya di daerah aliran sungai (DAS) ini yang menggunakan nama Arab. Karena wajar jika banyak yang mengatakan kampung lucu di Jawa Barat.

BACA JUGA:Apakah Kucing Anda Sudah Mengenali Julukannya? Terdapat 4 Cara Agar Kucing Mengenali Namanya

Kampung ini disebut unik, karena memiliki banyak pantangan atau pamali. Pantangan ini sudah berlangsung sejak nenek moyang mereka hingga sekarang ini.

Ada beberapa hal tabu, pantangan atau pamali di kampung ini. Antara lain; tidak boleh membuat rumah dari bahan tembok dan tidak boleh membuat rumah dengan menggunakan kaca. Juga tidak boleh menabuh gong, tidak boleh memelihara atau beternak angsa dan tidak boleh membuat sumur.

Kampung adat yang dinilai unik dan lucu itu adalah Kampung Mahmud. Lokasinya berada di DAS Citarum. Salah satu sungai terkenal di Jawa Barat.

Kampung Mahmud ini masuk ke dalam wilayah RW 04 Desa Mekar Rahayu, Kecamatan Margaasih, Kabupaten Bandung. Jaraknya kira-kira 6 km dari Soreang, ibu kota kabupaten tersebut.

BACA JUGA:Bagaimana Cara Kucing Mengenal Pemiliknya? Simak 3 Caranya disini!

Mengapa dinamakan Kampung Mahmud? Menurut keterangan, kampung adat ini diberi nama Mahmud karena terinspirasi Kubah Mahmud di Mekah. Ketika itu sang tokoh sedang naik haji. Tokoh tersebut adalah Eyang Abdul Manaf.

Sekarang ini, makam Eyang Abdul Manaf menjadi salah satu makam yang dianggap memiliki karomah oleh warga setempat. Selain makam Sembah Eyang Dalem Abdullah Gedug dan makam Sembah Agung Zaenal Arif.

Ada tulisan menarik dari Rosyadi dari Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional Bandung tentang Kampung Mahmud. Tulisan tersebut diberi judul “Komunitas Adat Kampung Mahmud di Tengah Arus Perbuhan”. 

Menurut Rosyadi, Kampung Mahmud adalah sebuah kampung adat yang masyarakatnya teguh memegang dan melaksanakan tradisi yang diwarisi dari leluhurnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: