Mengapa Wanita Sunda Tampak Cantik? Setidaknya Ada 4 Alasan, ‘Titisan’ dari Ratu Dyah Pitaloka?

Mengapa Wanita Sunda Tampak Cantik? Setidaknya Ada 4 Alasan, ‘Titisan’ dari Ratu Dyah Pitaloka?

Alasan wanita Sunda berparas cantik. Penggambaran Dyah Pitaloka Citraresmi menggunakan AI. -AI Nusantara-radarkuningan.com

Ratu Dyah Pitaloka Citraemi bernama lain Cita Rashmi. Dia merupakan putri dari Raja Sunda Maharaja Linggabuana Wisesa.

Konon, Dyah Pitaloka adalah perempuan tercantik pada masa itu. Kemudian menurut Pararaton atau kitab-kitab dari Raja-Raka, Dyah Pitaloka seharusnya menikah dengan raja baru Kerajaan Majapahit yakni Hayam Wuruk.

Hayam Wuruk sangat terpikat dengan kencantikan Dyah Pitaloka. Raja muda ini pun ingin menikahi Pitaloka sekaligus untuk dijadikan permaisurinya.

Namun, pernikahan keduanya gagal, akibat ambisi Gajah Mada, sang maha patih Majapahit. Ketika itu, Gajah Mada berambisi menguasai seluruh kerajaan di Nusantara.

BACA JUGA:Darma, Pusat Penyebaran Islam di Zaman Sunan Gunung Jati, Benteng Terakhir Halau Pengaruh Galuh

Bahkan dia juga menginginkan Dyah Pitaloka untuk dijadikan selir di Kerajaan Majapahit. Tujuannya agar Kerajaan Sunda tunduk pada Kerajaan Majapahit.

Melihat kondisi itu, Raja Hayam Wuruk bimbang tentang keputusan apa yang harus diambil. Singkat cerita, Hayam Wuruk tetap menuruti kehendak Gajah Mada dan mengesampingkan perasaannya, padahal ia sangat mencintai Dyah Pitaloka.

Akibat kehendak Sang Patih, terjadilah perang antara Kerajaan Sunda dan Kerajaan Majapahit yang kini dikenal dengan Perang Bubat. Dalam perang tersebut, Kerajaan Sunda harus menelan pahitnya kekalahan.

Karena kekalahan tersebut, Dyah Pitaloka memilih untuk bunuh diri. Apa yang dilakukan itu sebagai bentuk pembelaan kehormatan atas Kerajaan Sunda.

BACA JUGA:6.000 Kadu untuk Festival Durian di Desa Wisata Cibuntu Kuningan, Begini Suasananya

Itulah kisah singkat tentang ratu Bumi Parahiyangan yang terkenal akan kecantikan wajahnya. Karena itu, jika banyak wanita cantik dari etnis Sunda, bisa jadi memang “titisan” dari Ratu Dyah Pitaloka Citraresmi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: