Bukit 1001 Tangga Manguntapa, Berada di Lereng Utara Gunung Ciremai, Ada Legenda Kepala Singa yang Membatu

Bukit 1001 Tangga Manguntapa, Berada di Lereng Utara Gunung Ciremai, Ada Legenda Kepala Singa yang Membatu

Bukit 1001 Tangga Manguntapa merupakan salah satu objek wisata alam di lereng utara Gunung Ciremai, Kabupaten Kuningan.-Iif Futifar - Tangkapan Layar-radarkuningan.com

Bila malam 1 Muharam atau 1 Suro, situs dan air Kahuripan tersebut paling ramai dipadati oleh masyarakat luar kota. Jika hari-hari biasa, paling ramai pada malam Jumat Kliwon. Walau tak seramai malam 1 Suro.

Tentang kepala singa yang diyakini masyarakat sekitar telah membatu, dulunya adalah kepala sosok manusia. Konon, sosok tersebut gagah, perkasa dan berani. Memiliki kesaktian yang mandraguna. Bahkan ucapannya sangat mujarab.

BACA JUGA:2 Juta Udah Dapet Layar AMOLED 120Hz dan Chipset Gaming! Rekomendasi Smartphone Android 2024 Menurut Gadgetin

BACA JUGA:Menelusuri Monyet Ekor Panjang di Gunung Ciremai, 45 Persen Anak-anak, Lebih Banyak Betina

Namun karena kesombongannya, termasuk prilaku buruk merusak hutan yang ada di lokasi tersebut, sosok itu terkena petaka. Dia tiba-tiba berubah menjadi batu yang menyerupai kepala singa.

Situs Ki Buyut Manguntapa dan juga kepala singa yang tekah membatu itu, berada pada satu hamparan dengan 1001 Tangga Manguntapa. Lokasinya berada ketinggian 345-400 mdpl.

Di tempat inilah dapat membangkitkan sensasi tersendiri bagi pengunjung. Selain menikmati keindahan alam, juga bisa meresapi barokah air Kahuripan, Situs Ki Buyut Manguntapa, dan legenda batu berkepala singa.

Bukan hanya di pagi atau siang hari, banyak pula pengunjung yang datang pada sore hari untuk menikmati suasana senja. Bahkan ada yang hingga munculnya bulan dan bintang. Terkadang ada juga yang bermalam.

BACA JUGA:Kuningan Butuh Perubahan, Bawa PKB Finish Dua Besar Pileg Daerah, Pengamat: Ujang Kosasih Cocok Jadi Bupati

BACA JUGA:Berikut 7 Cara Merawat Tanaman Kuping Gajah agar Subur dan Cantik di Dalam Ruangan

Dari objek wisata ini bisa banyak belajar. Sejak lama alam ini mencoba menjaga keseimbangan diri dan bertahan dari gangguan apapun.

Keberadaan manusia seharusnya bukan menjadi pengganggu. Manusia justru harus menjadi bagian dalam menjaga keseimbangan alam secara berkelanjutan. Legenda kepala singa yang membatu, bisa menjadi pelajaran. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: