Gempa Bawean Diduga Sesar Muria, Tanda Patahan Tua Pulau Jawa Masih Aktif?

Gempa Bawean Diduga Sesar Muria, Tanda Patahan Tua Pulau Jawa Masih Aktif?

Gempa Bawean diduga berasal dari aktivitas sesar aktif Pulau Jawa yakni Sesar Muria.-Daryono/BMKG-radarkuningan.com

Gempa susulan sesuatu yang lazim terjadi pasca gempa kuat, bukan untuk ditakuti. Banyaknya gempa susulan hanya sekedar gambaran kondisi batuan yang rapuh mudah deformasi.

Aktivitas gempa susulan yang banyak justru dapat memberi informasi peluruhan sehingga kita jadi tau aktivitas gempa akan segera berakhir.

BACA JUGA:5 Macam Sayuran yang Cocok Dibudidayakan di Lahan Sempit, yang Bisa Menguntungkan!

BACA JUGA:Misteri Gempa Bumi di Laut Jawa, Pernah 2 Kali Terjadi di Indramayu, Terdahsyat dalam 50 Tahun Terakhir

Sementara itu, The Ekliptika Institue menyebut gempa Bawean sebagai aktivitas kegempaan yang langka. Berbasis data akselerometer, BMKG menyampaikan gempa langka ini memproduksi getaran berintensitas maksimum 5 MMI.

Mekanisme fokus menunjukkan gempa langka ini disebabkan pematahan mendatar (strike). Nah, bagaimana bisa ada sesar mendatar aktif di tengah-tengah Laut Jawa?

Kisahnya bermula dari kurang lebih 90 juta tahun silam. Saat pecahan Australia yang memisahkan diri seiring terbelah-belahnya superbenua Gondwana berbenturan dengan Indonesia bagian barat.

Peristiwa itu membentuk Pulau Jawa. Bila ditarik garis imajiner dari Tanjung Karangbolong (Kabupaten Kebumen) ke Semenanjung Muria (Kabupaten Jepara), semua area di sisi timur garis itu berasal dari Australia.

BACA JUGA:Inilah Ciri Kucing Sakit Ginjal Berikut dengan Cara Mencegahnya, Apakah Kucing Anda Mengalaminya?

BACA JUGA:Jadwal Buka Puasa Hari Ini Untuk Wilayah Kabupaten Kuningan Jawa Barat dan Sekitarnya, 23 Maret 2024

Jejak peristiwa ini masih dijumpai sebagai cabikan tektonik sangat panjang yang merentang dari Perbukitan Karangbolong di selatan hingga Pegunungan Meratus di utara.

Inilah sesar besar Kebumen-Muria-Meratus, istilah dari Awang Satyana dan Purwaningsih (2002). Sesar besar yang aktif mulai sekitar 60 juta tahun lalu dan kini praktis sudah mati.

Namun beberapa bagiannya masih ada. Misalnya sesar Pati (selatan Gunung Muria) yang masih aktif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: