INI DIA, Bunder dan Datar, Desa Penyuplai Pedagang Nasi Goreng Terbanyak dari Kuningan

Minggu 12-02-2023,09:10 WIB
Reporter : Agus Sugiarto
Editor : Agus Sugiarto

RADARKUNINGAN.COM, KUNINGAN- Tiga desa di Kecamatan Cidahu, Kabupaten Kuningan ini dikenal kuat dengan semangat merantaunya. Hampir di berbagai kota besar di Pulau Jawa terdapat warga asal Kecamatan Cidahu

  Warga terpaksa mencari nafkah di luar desanya lantaran minimnya lapangan kerja yang tersedia. Pilihan berdagang adalah hal yang realistis karena sudah turun temurun.   Di Kecamatan Cidahu, ada tiga desa yang cukup menyita perhatian karena keuletan dan etos kerja keras warganya untuk meraih rejeki dari berdagang.   Desa desa ini sudah ada jauh sebelum Indonesia merdeka. Sampai saat ini, banyak kemajuan pembangunan yang dirasakan oleh warganya.   BACA JUGA:Pertarungan 40 Pendekar Melawan Orang Sakti di Gunung Puncak Manik   Kecamatan Cidahu sendiri dikenal sebagai lokasi penambangan galian C. Pasir kualitas terbaik dihasilkan dari penambangan di wilayah ini.   Setiap harinya, ratusan dump truk pengangkut pasir hilir mudik. Truk truk itu mengangkut hasil tambang pasir ke luar Kuningan.   Berikut tiga desa di Kecamatan Cidahu, Kabupaten Kuningan, yang warganya merantau dan menggeluti pekerjaan berdagang.    BACA JUGA:Tak Dilengkapi Surat Kendaraan, 12 Motor Diangkut Patroli Gabungan   1. Desa Bunder Entah siapa yang pertama kali memberi nama desa ini. Meski namanya Bunder atau Bundar, namun wilayahnya tidak bunder. Jumlah penduduk Desa Bunder totalnya 1.553. Jumlah penduduk laki laki masih mendominasi yakni 795 dan warga perempuannya sebanyak 758 jiwa.   Di Desa Bunder mayoritas warganya merantau berjualan nasi goreng. Hampir di setiap sudut kota kota di Jawa Barat dan Jakarta, banyak ditemukan pedagang nasi goreng asal Cidahu. Termasuk juga di berbagai tempat di Kuningan sendiri.    Ciri yang membedakan pedagang nasi goreng asal Desa Bunder dengan pedagang nasi goreng dari Jawa Tengah dan Jawa Timur adalah bentuk gerobak dorongnya. Dimana bentuk gerobaknya lebih ramping.   BACA JUGA:Di Pemkab Kuningan, Puluhan Pejabat Pelaksana Tugas Berjaya   2. Desa Datar Geografis Desa Datar memang rata, tidak berada di perbukitan. Sama seperti Desa Bunder, warga Desa Datar banyak yang merantau. Mereka memilih berdagang nasi goreng karena dianggap cukup menguntungkan dan tak memerlukan modal besar.   Di desa ini juga terdapat penambangan pasir milik pengusaha berkantong tebal. Sebagian warganya memilih bekerja di penambangan. Namun bagi warga yang hobi wiraswasta atau niaga, mereka memilih berdagang di luar desanya.   Jumlah penduduk Desa Datar ternyata lebih besar dari Desa Bunder. Menariknya, jumlah penduduk perempuan di desa ini lebih banyak ketimbang laki laki. Tercatat jumlah perempuan di Desa Datar sebanyak 1.686 dan laki laki 1.653. Total jumlah penduduknya 3.339.   BACA JUGA:Pohon Sakral di Situs Buyut Salam, Mengganggu Berarti Mengundang Musibah   3. Desa Kertawinangun (Bogor) Masyarakat di Kecamatan Cidahu lebih suka menyebut Desa Kertawinangun dengan nama Bogor. Praktis nama Bogor lebih terkenal ketimbang Kertawinangun. Warga setempat juga sering bilang jika berasal dari Bogor (Kertawinangun).    Profesi yang digeluti warga Bogor eh Kertawinangun ini beragam. Tapi semangat merantau yang begitu kuat, menyebabkan banyak warganya mengais rejeki di sektor usaha. Mereka memilih membuka usaha bubur ayam di perantauan.    Ada yang berjualan menetap dengan menyewa atau membeli kios, tak sedikit juga yang berdagang bubur ayam menggunakan gerobak. Jumlah penduduk Desa Kertawinangun atau Bogor totalnya sebanyak 2.662. Jumlah penduduk laki laki 1.357, dan perempuan 1.305 orang. (Agus)
Tags : #pedagang #nasi goreng #desa datar #desa bunder #desa bogor #cidahu
Kategori :

Terkait

Terpopuler

Terkini