Desa Peternakan dan Sayuran di Lereng Gunung Ciremai Ini, Cocok Terapkan Pertanian ala Sri Darmanto Susilo

Desa Peternakan dan Sayuran di Lereng Gunung Ciremai Ini, Cocok Terapkan Pertanian ala Sri Darmanto Susilo

Model pertanian loop tertutup yang dikembangkan Sri Darmanto cocok diterapkan di Desa Cisantana, Kecamatan Cigugur, Kabupaten Kuningan. -Yuda Sanjaya/Dok-radarkuningan.com

BACA JUGA:Ada Aturan Baru dari OJK, Pinjam Uang di Pinjol Rp 1 juta, Bayar Cuma Segini Loh

Cisantana adalah salah satu desa penghasil sayuran dan ternak di wilayah Kecamatan Cigugur, Kabupaten Kuningan.

Desa Cisantana memiliki batas wilayah di Sebelah Utara Desa Gunung Keling. Sebelah Barat kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai. Sebelah Selatan Desa Babakan Mulya. Sebelah Timur Kelurahan Cigugur.

Cisantana termasuk desa yang berada di kawasan dataran tinggi yaitu 750-1.200 mdpl. Iklim curah hujannya 3.500 mm/tahun. Jumlah bulan hujan 3-6 bulan dan suhu rata-rata harian 26-32 c.

Geografis membuat Cisantana sangat cocok untuk dijadikan lahan pertanian dan ternak. Fakta di lapangan membuktikan bahwa masyarakat di sana mayoritas mata pencahariannya adalah petani dan peternak.

BACA JUGA:Formasi 5-3-2 Shin Tae-yong Kena Kritik Coach Justin: Main Bertahan Kebobolan 5

Menurut data dari profil desa, masyarakat yang memiliki lahan pertanian sebanyak 1.502 kepala keluarga.Adapun komposisi jumlah penduduk Cisantana 7.037 jiwa atau 1950 KK.

Dengan data tersebut, Desa Cisantana memang layak menerapkan model Integrated Farm Closed Loop System. Ada ternak, banyak air, dan memiliki lahan sayur yang luas.

Cara ini bisa meningkatkan produktivitas pertanian dan menghemat pembelian pupuk karena sudah dicukupi dengan pupuk organik buatan sendiri. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: