Kucing Besar dari Pulau Jawa Terancam Punah, Justru di Gunung Ciremai Ada Indikasi Penambahan 3 Ekor

Kucing Besar dari Pulau Jawa Terancam Punah, Justru di Gunung Ciremai Ada Indikasi Penambahan 3 Ekor

Slamet Ramadhan salah satu individu macan tutul jawa di Gunung Ciremai terpantau kamera.-Tim Matul BTNGC-radarkuningan.com

BACA JUGA:Satwa Mangsa Melimpah di Gunung Ciremai, Kepala BTNGC Jamin Macan Tutul Jawa Tak Kekurangan Makanan

Selain memiliki corak kulit yang unik, macan tutul dapat ditemukan di berbagai tempat di seluruh dunia. Seperti di timur laut dan sahara Afrika, Asia Tengah, India, dan Tiongkok. 

Di Indonesia, kucing besar ini hanya hidup di Pulau Jawa, Pulau Kangean, dan Pulau Nusakambangan. Hutan-hutan di Pulau Jawa merupakan habitat utama bagi populasi ini. 

Sebaran keberadaannya tercatat dari Taman Nasional Ujung Kulon di Provinsi Banten hingga Taman Nasional Alas Purwo di Provinsi Jawa Timur. 

Termasuk juga ada di Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC). Sebagian besar memang hidup dalam kawasan-kawasan hutan konservasi seperti Taman Nasional dan Cagar Alam.

BACA JUGA:Kondisi 2 Macan Tutul Jawa yang Dilepas di Gunung Ciremai, Setelah 4 Tahun di Dalam Hutan Rimba

Sementara itu, di BTNGC justru ada adanya penambahan 3 individu baru. Hal itu berdasarkan pendataan dengan metode tertentu selama 6 bulan terakhir. 

“Di beberapa tempat kawasan Gunung Ciremai ada indikasi penambahan spesies macan tutul baru dan ini adalah satu langkah keberhasilan untuk mendapatkan data dan keberadaan hewan itu,” kata Kepala Balai TNGC Maman Surahman, belum lama ini.

Tapi kabar tersebut masih berupa identifikasi awal. Karena itu pihak Balai TNGC masih perlu melakukan analisa dan penelitian lebih lanjut. Tentu untuk memastikan kebenaran spesies macan tutul ini populasinya bertambah.

Menurut Maman, yang pasti jumlah macan tutul yang mendiami kawasan hutan TNGC masih berjumlah 4 individu. Dua ekor penghuni lama serta dua ekor lainnya hasil pelepasan liar.

BACA JUGA:Jumlah Macan Tutul Gunung Ciremai Bertambah, BTNGC Sebut Warga dan Pendaki Tak Perlu Khawatir

“Di TNGC individu macan tutul yang sudah kita hitung dengan kamera trap ini ada dua hasil lepasan yaitu Slamet dan Rasi. Kemudian ada dua individu di kawasan TNGC,” ujarnya.

Terkait indikasi adanya 3 individu baru macan tutul, bermula ketika pihaknya menemukan sejumlah perbedaan pada pola, bentuk, corak dan ukuran tutul pada spesies itu yang terekam pada kamera trap.

Jima dilihat morfologinya, penampakan individu baru yang terekam kamera itu diindikasikan sebagai macan tutul yang belum dijumpai di Gunung Ciremai.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: