Oknum Perangkat Desa Karangbaru Buka Mulut, Bilangnya Sih Uang Kredit Fiktif Dipakai Berobat dan Konsumtif

Oknum Perangkat Desa Karangbaru Buka Mulut, Bilangnya Sih Uang Kredit Fiktif Dipakai Berobat dan Konsumtif

Plt Camat Ciwaru, Nana Kusmana bersama Polsek Ciwaru berkoordinasi terkait kredit fiktif yang diduga dilakukan dua oknum perangkat desa Karangbaru, Senin 6 Februari 2023. (Istimewa)--

RADARKUNINGAN.COM, KUNINGAN- Dua oknum perangkat desa Karangbaru, Kecamatan Ciwaru, Kuningan akhirnya buka mulut. Keduanya diduga terlibat kredit fiktif ke sebuah lembaga keuangan simpan pinjam dengan modus mencatut ratusan nama warga Karangbaru. 

Dari ulahnya tersebut, 128 warga Karangbaru menjadi 'tumbal' agar pengajuan kredit disetujui oleh lembaga keuangan non pemerintah tersebut. Kedua oknum perangkat desa Karangbaru itu berinisial Njh dan Dm.
 
Njh bertatus sudah menikah dan menjabat Kepala Dusun B. Sedangkan Dm adalah Kasi Pemerintahan Desa Karangbaru.
 
 
Untuk memuluskan pencatutan nama, kedua oknum bekerjasama dengan seorang ketua kelompok berjenis kelamin perempuan. Caranya, ketua kelompok mendatangi anggota kelompoknya dan meminta data diri warga.
 
Setelah terkumpul ratusan, data diri anggota kelompok diserahkan kepada Njh dan Dm. Selanjutnya, kedua oknum perangkat desa itu yang bertugas melakukan eksekusi ke pihak bank simpan pinjam yang berkantor di Desa Cirahayu, Kecamatan Luragung.
 
"Merekalah yang mengajukan persyaratan pinjaman ke bank tersebut. Ini sudah berlangsung sekitar setahun," terang Plt Camat Ciwaru, Nana Kusmana kepada radarkuningan.com.
 
 
Nana menerangkan, ketua kelompok yang diduga terlibat ternyata 'lebih' pintar mengakali kedua oknum perangkat desa. Pasalnya ketika pinjaman atas nama warga itu cair, uang yang diserahkan kepada kedua oknum itu jauh dari nilai pinjaman yang cair. 
 
"Setiap nama rata rata mendapatkan pinjaman Rp3 juta. Nah oleh ketua kelompok hanya diserahkan setengahnya saja. Ini terungkap setelah kami melakukan pemanggilan dan pemeriksaan kepada kedua oknum perangkat desa yang diduga terlibat tersebut," papar Camat Nana, Senin 6 Februari 2023.
 
BACA JUGA:Babak Baru Kredit Fiktif Karangbaru, Begini Kata Plt Camat Ciwaru

Kepala Dusun B, Njh mengaku kepada camat bahwa warga yang dicatut untuk kredit fiktif oleh dirinya sebanyak 45 orang. 44 orang adalah warga di sekitar tempat tinggalnya, dan 1 orang adalah anaknya sendiri. Namun Njh siap mundur dari jabatannya dan berjanji bertanggungjawab menyelesaikan pembayaran ke pihak bank 
 
"Bu Kadus sudah mengakui perbuatannya. Uang yang diperolehnya sudah habis digunakan untuk biaya pengobatan. Soalnya Bu Kadus ini sedang sakit sakitan. Ada 45 orang nama warga yang dicatut Bu Kadus termasuk nama anaknya," jelas Camat.
 
 
Dan menurut pengakuannya juga, pinjaman atas nama warga itu diketahui suaminya. Begitu juga dengan Dm, uang yang diperolehnya digunakan untuk pembelian barang yang konsumtif. 
 
"Bu Njh sudah menyatakan kesiapan mundur dari jabatannya sesuai tuntutan warga. Dia juga akan bertanggung jawab melunasi ke bank yang tinggal beberapa bulan lagi," pungkas Nana. 
 

Hari Sabtu lalu, 4 Februari 2023, Kantor Desa Karangbaru, Kecanatan Ciwaru, Kabupaten Kuningan mendadak ramai didatangi warga. Puluhan warga yang geram itu nekat menggeruduk kantor desanya di siang bolong  Bukan tanpa alasan warga Karangbaru yang diliputi emosi berbondong bondong ke balai desa

Ini setelah mereka mengetahui namanya dicatut dalam pengajuan kredit oleh oknum perangkat desa setempat. Padahal puluhan warga itu sama sekali tidak pernah meminta tolong ke oknum perangkat desa untuk mengajukan pinjaman.

BACA JUGA:Patroli Malam, Polisi Amankan 26 Motor dan Pengguna Obat Terlarang

Aksi demo puluhan warga Karangbaru itu terjadi pada Sabtu 4 Februari 2023. Hingga pukul 15 00 WIB, puluhan warga tetap bertahan di balai desa meminta pertanggungjawaban oknum perangkat desa yang terlibat.

Kasus ini dibongkar pemuda Karang Taruna setempat yang  mendapat laporan masyarakat.  Ketua Karang Taruna Desa Karangbaru, Hari Bagus mengungkapkan, setelah mendapat laporan, pihaknya langsung bergerak.

Dia dan pemuda menuju ke lokasi sebuah perusahaan kredit, dan menemukan oknum tersebut sedang berada di lokasi.

"Kami menanyakan ke petugas perusahaan bank emok tersebut, untuk memastikan apakah laporan warga itu benar atau tidak. Ternyata kami menemukan data dan daftar nama warga mengajukan kredit. Ini penyalah gunaan data warga dan KTP!," tegas Hari, Sabtu siang 4 Februari 2023. (Agus)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: