Setidaknya Ada 10 Macam Alpukat Wajib Anda Tahu, Jenis Mentega Paling Familier dan Jadi Unggulan

Setidaknya Ada 10 Macam Alpukat Wajib Anda Tahu, Jenis Mentega Paling Familier dan Jadi Unggulan

Jenis buah alpukat yang perlu diketahui, setidaknya ada 10.-Istimewa-radarkuningan.com

Buah ini bertipe buni. Memiliki kulit lembut tak rata. Kulitnya berwarna hijau tua hingga ungu kecoklatan. Hal tersebut tergantung pada varietasnya. 

BACA JUGA:OMG! 7 Tanaman Hias Ini Tidak Boleh Diletakan Pada Area Indoor

Dilihat dari dagingnya, buah alpukat berwarna hijau muda dekat kulit. Sementara warga kuning muda dekat biji. Alpukat memiliki tekstur lembut.

Buah ini terkenal memiliki kandungan gizi yang tinggi. Rasa buah ini sangat enak. Selain itu ternyata alpukat juga memiliki banyak manfaat bagu tubuh manusia.

Banyak sekali jenis buah alpukat di Indonesia. Setidaknya ada 10 jenis alpukat yang ada dan sudah dikembangbiakkan di Indonesia, yakni: 

1. Alpukat Mentega 

Alpukat ini tergolong dalam buah yang disukai oleh masyarakat Indonesia. Alpukat mentega termasuk ke dalam jenis unggulan. Jenis ini memiliki daging yang tebal dan bertekstur kenyal tak berair. 

BACA JUGA:Mobil Elf Terbakar di Tol Cipularang, Ada Tulisan KONI Kota Bekasi

Selain itu, jenis ini  memiliki warna kuning,  tampak bersih tanpa cacat dan serupa dengan mentega. 

Alpukat mentega dilihat dari besarnya, rata-rata sekitar 600 gram per buah. Alpukat jenis ini memiliki bentuk membulat dengan bagian pangkal dan ujung agak membulat pula. 

Panjang jenis buah ini sekitar 13 hingga 17 sentimeter. Berdiameter buah 10 hingga 14 sentimeter. Tebak kulit buah hanya 1 mm dan tebal daging buah mencapai 1.9 sampai 2.1 sentimeter. 

Alpukat jenis ini memiliki kadar protein 1.37 persen dan kadar lemak 7.58 persen. Jenis ini dapat berbuah sepanjang tahun. Tingkat produksi alpukat dewasa mampu menghasilkan 350 sampai 450 buah per pohon. Atau,  sekitar 225 kilogram per pohon.

BACA JUGA:Jangan Letakan Di Area Indoor! 3 Tanaman Memberi Dampak Negatif

2. Alpukat Wina

Alpukat wina adalah jenis lokal. Pertama kali dibudidayakan oleh kelompok tani di Desa Jetis, Kabupaten Semarang. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: