Menelusuri Jejak Istana Pajajaran, Ada 3 Sumber Data Acuan, Berita VOC, Naskah Tua dan Hasil Penelitian

Menelusuri Jejak Istana Pajajaran, Ada 3 Sumber Data Acuan, Berita VOC, Naskah Tua dan Hasil Penelitian

Penggambaran istana Kerajaan Pajajaran oleh AI.-AI Nusantara-radarkuningan.com

BACA JUGA:Inilah Alasan Kenapa Kamu Harus Punya! 5 Kelebihan Menanam Sirih Gading Di Rumah, yang Tak Sekedar Dekorasi

"Di inya urut kadatwan, ku Bujangga Sedamanah ngaran Sri Kadatwan Bima Punta Narayana Madura Suradipati. Anggeus ta tuluy diprebolta ku Maharaja Tarusbawa deung Bujangga Sedamanah. Disiar ka hulu Cipakancilan. Katimu Bagawat Sunda Mayajati. Ku Bujangga Sedamanah dibaan ka hareupeun Maharaja Tarusbawa”.

Artinya, di sanalah bekas keraton yang oleh Bujangga Sedamanah diberi nama Sri Kadatuan Bima Punta Narayana Madura Suradipati. Setelah selesai dibangun lalu diberkati oleh Maharaja Tarusbawa dan Bujangga Sedamanah. Dicari ke hulu Cipakancilan. Ditemukanlah Bagawat Sunda Majayati. Oleh Bujangga Sedamanah dibawa ke hadapan Maharaja Tarusbawa.

Sementara itu hasil penelitian yang paling serius justru dari Universitas Leiden, Belanda. Oleh kampus itu, Prasasti Batutulis sudah mulai diteliti sejak tahun 1806.

Hasil penelitian itu pembacaan pertama dilakukan oleh Friederich tahun 1853. Sampai tahun 1921 telah ada empat orang ahli yang meneliti isinya. 

Akan tetapi, hanya CM Pleyte yang mencurahkan pada lokasi Pakuan, yang lain hanya mendalami isi prasasti itu.

Hasil penelitian Pleyte dipublikasikan tahun 1911. Sementara penelitiannya sendiri berlangsung tahun 1903.

BACA JUGA:Pupus Sudah Peluang Indonesia Lolos 16 Besar Piala Asia, Hanya Menyisakan Ini

Dalam tulisannya, Het Jaartal op en Batoe-Toelis nabij Buitenzorg. Artinya angka tahun pada Batutulis di dekat Bogor.

“Waar alle legenden, zoowel als de meer geloofwaardige historische berichten, het huidige dorpje Batoe-Toelis, als plaats waar eenmal Padjadjaran's koningsburcht stond, aanwijzen, kwam het er aleen nog op aan. Naar eenige preciseering in deze te trachten,” jelas Pleyte.

Artinya, dalam hal legenda-legenda dan berita-berita sejarah yang lebih dipercayai, menunjuk kampung Batutulis yang sekarang sebagai tempat puri kerajaan Pajajaran. Masalah yang timbul tinggalah menelusuri letaknya yang tepat.

Dari 3 sumber data masa lalu itu, sehingga banyak yang mengambil kesimpulan bahwa ibukota Pajajaran tersebut berada di sekitar Batutulis Bogor, sekarang. 

Kemudian, istana tersebut kemungkinan besar juga pernah kosong. Apakah memang kerjaan itu telah runtuh, atau pindah tempat ke lokasi lain. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: