Kenapa Semangka Jadi Simbol Palestina, Ternyata Sudah Digunakan Sejak 1960

BACA JUGA:5 Wisata Kuningan Dekat Bandara Kertajati, Ada Danau Sebening Kaca, Yuk Liburan!

Memasuki era media sosial, pada tahun 2015 dilakukan penambahan emoji potongan semangka.

Kendati demikian, penggunaan emoji semangka tersebut belum aktif dan masif digunakan seperti saat ini.

Penggunaannya baru makin masif setelah tahun 2021. Masyarakat Palestina dan dunia internasional menggunakannya sebagai bentuk protes.

Saat ini, penggunaan emoji semangka kian masif di media sosial, seiring meningkatnya eskalasi serangan Israel Defense Force (IDF) ke wilayah Kota Gaza, Palestina.

BACA JUGA:Cara Menhub Budi Karya Agar Bandara Kertajati Tak Mati Suri Lagi

Simbol tersebut menyertai pernyataan Free Palestine yang sekarang ramai digemakan di media sosial.

Diyakini bahwa emoji semangka dapat melewati sensor pada algoritma atau fitur pemblokiran pengguna lainnya.

Sehingga penggunaannya relatif aman dan tidak terdeteksi oleh bot atau robot yang dipakai sebagai upaya penyensoran.

Semangka sendiri merupakan tanaman sub tropis yang berasal dari Afrika dan menyebar ke berbagai negara seperti Afrika Selatan, China, Jepang dan Indonesia.

BACA JUGA:Begini Cara Petugas Damkar Kuningan Evakuasi Korban dari Dasar Sumur di Desa Nanggerang, Gunakan Alat Khusus

Di Indonesia buah tropis ini sangat digemari karena rasanya yang manis dan memiliki banyak kandungan air.

Bahkan dikembangkan juga beragam varietas semangka, termasuk yang tanpa biji.

Buah dengan nama latin citrullus lanatus ini, memiliki banyak manfaat dan masih memiliki kerabat dengan buah seperti labu, melon hingga ketimun.

Buah dengan kulit luar yang keras berwarna hijau ini, kini dijadikan simbol perlawanan rakyat Palestina sekaligus ungkapan simpati masyarakat internasional.

Sumber: