Jejak Istana Pajajaran, Berkabut dan Dijaga Sejumlah Harimau, Prabu Siliwangi Nga-Hyang jadi Maung?

Jejak Istana Pajajaran, Berkabut dan Dijaga Sejumlah Harimau, Prabu Siliwangi Nga-Hyang jadi Maung?

Lukisan tertua Buitenzorg atau Bogor 1770 yang merupakan pusat dari Kerajaan Pajajaran. -Istimewa-radarkuningan.com

BACA JUGA:Jepang Diperkuat Pemain Kelas Dunia, Justin Hubner Mengaku Tak Gentar

Artinya, Pajajaran lenyap dari muka bumi tanggal 11 bagian terang bulan Wesaka tahun 1501 Saka atau tanggal 8 Mei 1579 M.

Bagaiman nasib Prabu Mulya? Sumber yang sama menyatakan, Prabu Raga Mulya beserta para pengikutnya yang setia tewas. Mereka tewas dalam pertempuran mempertahankan ibukota Pajajaran, ketika itu telah berpindah ke Pulasari, Pandeglang sekarang. 

Fakta sejarah tersebut menunjukkan bahwa keruntuhan kerajaan Pajajaran terjadi pada tahun 1579 atau 58 tahun setelah Prabu Siliwangi wafat. Berarti Prabu Siliwangi tidak pernah mengalami keruntuhan Kerajaan yang telah dipersatukannya. 

Raja yang mengalami kehancuran Kerajaan Pajajaran adalah Prabu Raga Mulya. Dia merupakan keturunan kelima Prabu Siliwangi. Atau, janggawarengnya Prabu Siliwangi.

BACA JUGA:7 Rekomendasi Hotel di Kuningan Jawa Barat yang Cocok untuk Staycation

Jadi, raja Pajajaran terakhir ini memang nga-hyang, namun bukan menjadi maung sebagaimana diyakini masyarakat Sunda selama ini. Dia gugur di medan tempur.

Dari serangkaian bukti sejarah tersebut dapat disimpulkan bahwa mitos penjelmaan Prabu Siliwangi dan sisa-sisa prajurit Pajajaran menjadi harimau hanya sekedar mitos dan bukan fakta sejarah. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: